Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Cermin Kemarin

Diperbarui: 17 Juni 2020   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pergi sekarang / ke rumah labirin / memenuhi jadwal minum kopi / dan memeluk cinta tiap hari / dan berkaca pada cermin-cermin yang saling memantulkan / yang saling kirim kerjap / sinar dan cahaya-cahaya /

yang menyebut semua kasih / sebagai dasar bagi perhatiannya / yang mengikuti dan memantulkan langkah-langkahmu / yang menatap dan melukiskan wajahmu / dari tahun ke tahun /

aku memeluk kangen pada kaca yang memantulkan / bayangan yang lari  / cermin yang tak mencatat / cahaya dan sinar-sinar /

hanya suara-suara mengiringi kepergianku / dan gambar-gambar menyambut ketibaanku /

cermin mengundang kemarin / karena cermin tak mencatat / tak membalas salam dan tak bercakap / memantul dan memberimu lukisan diri sendiri dalam album yang seada-adanya

apa ada aku pada dirimu cermin / yang tak memantul / yang tak menyinar / yang tak memberi cahaya dan bayangan pada aku yang apa adanya?

apa ada?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline