Lihat ke Halaman Asli

Deny Oey

TERVERIFIKASI

Creative Writer

"Jadi Pilot itu Berat, Kamu Gak Akan Kuat.."

Diperbarui: 13 April 2018   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesawat Garuda Indonesia (Dokumentasi Pribadi)

"Most people only dream of what pilots have seen.."

Sebagai penumpang pesawat, kita mungkin hanya bisa melihat langit dari samping jendela kabin. Rasanya ingin sekali melihat pemandangan langsung dari depan, namun sangat sulit karena ini bukanlah bis lintas kota dimana kita bisa duduk di depan tepat di samping si "Pak Kusir" dan yang pasti dari luar pesawat tak akan ada teriakan "Om telolet om".

Meski tidak benar-benar melihat langsung pemandangan di depan moncong pesawat, setidaknya saya sempat menyaksikan versi simulasinya di Garuda Indonesia Training Center(GITC) dalam acara Blogtrip Sobat Aviasi beberapa waktu lalu. Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Penerbangan Udara (DJPU), bersama rekan-rekan kompasianer lainnya saya melihat "kawah candradimuka" dimana para calon pilot dan cabin crew digembleng sebelum take off dan "siaran langsung" tanpa delay bersama si burung besi.

Bapak Agus Santoso sebagai perwakilan dari DJPU terus menggalakkan prosedur penerbangan dimana yang paling utama adalah safety, safety dan safety. Yang menarik perhatian saya adalah gemblengan yang diterima oleh calon pilot. Mereka akan belajar simulasi penerbangan pesawat "as real as possible" dengan segala macam situasi mulai dari normal sampai emergency.

Pak Agus meberikan penjelasan (Dokumentasi Pribadi)

Kami pun dibawa menuju ruangan simulasi yang entah mengapa mengingatkan saya akan film Transformers atau Pacific Rim jika melihat bentuk kepala ruang simulasi yang harganya miliaran rupiah itu. Dan pastinya, simulasi pesawat ini tak akan bisa temui versi KW-nya di game center.

For your information, GITC memiliki tujuh simulator. Enam diantaranya masih aktif, yaitu Airbus A320, Boeing 737-800, Boeing 747-800, Airbus A330, Boeing 737-300/400 dan Bombardier CRJ-1000. Flight simulator ini bukan hanya mentraining pilot Garuda Indonesia, tetapi juga menerima training dari Saudi Arabia, Irak, India dan maskapai lainnya.

Kualitas simulator GITC sangat bagus. Apalagi, tak semua perusahaan penerbangan memiliki simulator yang harganya mencapai Rp 200 miliar. Harga sekali sewa juga tidak murah, rangenya USD 400 - 500 per jam. Sekali latihan minimum empat jam, dan para calon pilot baru dinyatakan lulus setelah berlatih selama 80 jam. Jangan dibayangkan atau dikalkulasikan berapa biayanya. Berat, kamu bisa langsung stroke melihat angkanya. Karena itulah menjadi pilot bukan main-main.

Mesin simulator (Dokumentasi Pribadi)

Mesin simulator (Dokumentasi Pribadi)

Bapak Triyanto Moeharsono, Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Tbk, juga menjelaskan bahwa enam bulan sekali, pilot-pilot profesional dengan jam terbang tinggi juga harus tetap berlatih di flight simulator. Jadi bukan hanya untuk pilot yang baru lulus sekolah penerbangan, lalu praktek ujian simulasi sebelum praktek langsung di lapangan. Tujuannya adalah menyiapkan pilot berstandar baik guna meminimalisir kesalahan-kesalahan yang berpotensi membahayakan penerbangan.

"Sky is big but no room to errors, langit boleh luas tapi tak boleh ada kesalahan sekecilpun,"ungkapnya. Beliau juga menyampaikan bahwa dunia penerbangan adalah dunia transportasi paling aman. Buktinya rasio tingkat kecelakaan pesawat terbang sangat kecil. Jadi bila ada yang bilang kalau naik pesawat kita hanya bisa pasrah, sebaiknya ia cepat-cepat bertobat.

Di dalam kokpit (Dokumentasi Pribadi)

Anyway, tahapan untuk menjadi calon pilot juga tak mudah meski tak sesulit birokrasi di kelurahan. Untuk lolos, para calon pak kusir burung besi harus melalui tahapan mulai dari psikotest, bahasa inggris, tes fisik, tes kesehatan, persyaratan jam terbang, dokumen lulus flying school, ukuran kaki ke pinggang 100 cm, dll. Jadi stereotipe bahwa jadi pilot itu harus tinggi sangat ngawur, mereka yang semampai juga bisa asalkan ukuran kaki dan pinggangnya lulus kualifikasi.

Kembali ke flight simulator sebelum ia berubah jadi Bumblebee atau Megatron. Saat masuk ke dalam, suasana kokpit dibuat 99% mirip dengan aslinya. Ada beragam tombol yang jika dilihat oleh orang awam sangat membingungkan namun para pilot pastinya sudah paham apa fungsi dari tombol-tombol tersebut. Bahkan beberapa kompasianer sempat menjadi saksi hidup kala Bapak Agus memperagakan simulasi penerbangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline