Lihat ke Halaman Asli

Deny Oey

TERVERIFIKASI

Creative Writer

"Never Give Up" Bukan Hanya Sekadar Slogan

Diperbarui: 5 November 2017   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mandiri Jakarta Marathon 2017 (Dokumentasi Pribadi)

"Why do we fall? So we can learn to pick ourselves up."

Salah satu kutipan dari film trilogi The Dark Knight (Batman Begins) selalu terngiang dalam kepala saya. Kolerasinya berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari baik dalam studi, karir, bisnis, olahraga sampai jodoh. Intinya adalah jangan menyerah. Bila terjatuh maka kita harus bangkit. Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.

Semangat ini jugalah yang didengungkan dalam event Mandiri Jakarta Marathon (MJM) 2017 dengan tema "Never Give Up". Tentunya ini bukan sekedar slogan dalam kompetisi lari marathon terbesar di Indonesia itu saja tetapi cakupannya lebih luas. Never Give Up adalah pelecut para pelari (runner) untuk terus berpacu dan terus berjuang sampai titik penghabisan.

Sebanyak 16.000 pelari, dengan 1.585 diantaranya pelari asing dari 50 negara, ikut menyemarakkan event tahunan yang sudah diadakan untuk ke-5 kalinya di Ibukota. Dengan total hadiah senilai Rp 774 juta, banyak pelari yang mengikuti ajang ini dengan berbagai macam motivasi. Ada yang ingin menjadi juara, berambisi mematahkan rekor, atau hanya karena mengikuti passion dalam olahraga.

Bangga menjadi seorang runner (Dokumentasi Pribadi)

Lomba marathon kali ini masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni menunjukkan keindahan landmark ikonik ibukota seperti Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Bundaran Hotel Indonesia dan Monas yang menjadi titik start dan finish. Kategori yang dilombakan antara lain Full Marathon (42 km), Half Marathon (21 km), 10K (10 km), 5K (5 km), dan Marathoonz (Children's Sprint).

Monas yang penuh semangat

Terpilih menjadi salah satu peserta Kompasiana Coverage Mandiri Jakarta Marathon 2017 adalah kesempatan besar untuk melihat secara langsung ribuan pelari dalam suatu ajang kompetitif. Minggu (29/10) subuh saat itu, Monas penuh dengan banyak orang mulai dari peserta marathon, media, aparat kepolisian hingga para petugas official yang berlalu lalang.

Megahnya Monas menjadi saksi dari semangat pantang menyerah para runner yang sudah mencuri start sesuai kategori yang mereka ikuti. Teringat perbincangan dengan seorang kawan tiga minggu sebelumnya dimana ia adalah seorang runner dan mengikuti lomba full marathon MJM 2017.

"Kalau ditanya apa alasan saya berlari, itu bukan untuk mengejar medali atau hadiah. Tetapi ada suatu kebanggaan, suatu passion dan medali yang saya dapatkan itu akan menjadi kenangan yang akan saya ceritakan pada anak cucu kelak."

Sayangnya, meski sempat berkonfirmasi bahwa saya akan ikut event MJM sebagai awak media, saya tak berkesempatan bertemu dengan kawan saya tersebut. Namun saya melihat di sosial media miliknya dimana ia berlari dengan penuh semangat dan dengan rasa bangga mewakili daerahnya.

Setelah melewati garis finish (Dokumentasi Pribadi)

Hal yang sama juga terlihat dari para pelari lainnya yang telah berhasil menyelesaikan lombanya. Dengan bangga mereka mengabadikan momen sambil memamerkan bahkan menggigit medali yang mereka peroleh. Suatu kebanggaan dan bukti dari semangat pantang menyerah. Never Give Up!
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline