Hai, Seseorang yang tidak menyapaku lagi.
Di tengah hiruk pikuk euforia menyambut momen pertarungan "semi akhir" ini, ku sampaikan salam hangat untukmu. Untukmu yang tak pernah mengetahuiku bahwa aku ada.
Apa kabar, kamu?
Ku harapkan selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa agar selalu bisa menjalani sisa-sisa masa di perantauan ini.
Sebenarnya, aku merindukan sesuatu darimu. Sesuatu yang bisa membuatku merasakan berjuta rasa, sesak di dada, dan bergetar di dalam sukma. Entahlah itu, namun aku telah merasakannya.
Masihkah kamu seperti itu?
Ku harapkan kamu masih bersikap seperti itu kepadaku.