Lihat ke Halaman Asli

DEVITASARI RSA

Penulis Suka-Suka

Susahnya Mencari Informasi Profil Pahlawan Asli Tulungagung

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14201723082071701681

Mengulas tentang sosok pahlawan yang berasal dari Kabupaten Tulungagung tidaklah mudah. Daerah Tulungagung yang kurang terdengar tentang adanya sosok pahlawan yang familiar di kalangan masyarakat membuat saya harus berputar-putar. Mulai dari Perpusatakaan Daerah, Museum Wajakkensis hingga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung. Dalam investigasi saya, saya sebenarnya menemukan beberapa tokoh yang bisa dijadikan figur pahlawan bagi Tulungagung jaman dulu meskipun profilnya tidak lengkap.

Pertama, saya menemukan sebuah monumen yang bertuliskan TRIP. TRIP merupakan kumpulan pelajar yang bersatu karena geram atas penjajahan. Mereka bahu membahu dalam melawan penjajah meskipun juga tak melupakan belajar. Menurut beberapa sumber yakni guru sejarah SMA, dalam figur tersebut adalah Thoha, seorang pahlawan TRIP. Profil tentang figur Thoha belum bisa saya dapatkan secara maksimal, namun terdapat sebuah monumen yang melambangkan beliau di sebelah selatan Pasar Burung Beji Tulungagung.

[caption id="attachment_387853" align="aligncenter" width="240" caption="monumen trip tulungagung dok pribadi"][/caption]

Kedua, Sersan Soeharto. Merupakan seorang tentara dengan pangkat sersan yang lahir pada tahun 1928 dan wafat pada tahun 1949. Terdapat monumen yang mengabadi-kan beliau yakni di dekat Terminal Gayatri Tulungagung.

[caption id="attachment_387854" align="aligncenter" width="240" caption="monumen sersan soeharto tulungagung dok pribadi"]

14201724641499773940

[/caption]

Ketiga, R.M. Jayengkusumo. Adalah seorang putra dari Bupati Ngrowo (Kabupaten Tulungagung dulunya bernama Ngrowo, karena dulu merupakan daerah yang banyak rawa-rawanya). Beliau lahir pada tahun 1825 dan wafat pada tanggal 9 Desember 1903. Kiprah beliau di Tulungagung salah satunya sebagai pendiri desa Demuk di kecamatan Pucanglaban. Desa Demuk dulunya merupakan daerah hutan yang sangat lebat dan wingit karena tidak ada manusia yang berani menjamahnya. Karena itu, ketika Jayengkusumo dibuang ke kawasan Demuk (Jayengkusumo, meskipun putra seorang Bupati, tapi beliau merupakan penentang Belanda. Beliau sering menentang dan melawan Belanda di berbagai kesempatan sehingga Belanda pun marah dan membuangnya) kemudian meminta izin babad hutan ke pemerintah Belanda. Hanya kesaktian Jayengkusumolah yang mampu menjadikan daerah tersebut bisa dihuni oleh manusia. Oleh karena itu Jayengkusumo disegani oleh masyarakat di Tulungagung. Makam Jayengkusumo juga terletak di desa tersebut. Hingga sekarang, masih banyak orang yang sering pergi ke makam tersebut untuk melakukan kegiatan spiritual. Serta nama Jayengkusumo juga diabadikan sebagai nama jalan di Tulungagung.

[caption id="attachment_387855" align="aligncenter" width="240" caption="jln jayengkusuma tulungagung dok pribadi"]

1420172742797655154

[/caption]

Hal tersebut saya sadur dari berbagai sumber.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline