Lihat ke Halaman Asli

Realita Kehidupan Mahasiswa Baru

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

sudah 3 bulan saya meninggalkan rumah. Bukan karena saya menjadi pekerja ataupun saya "kabur" dari rumah. Sudah 3 bulan ini saya menjadi mahasiswa di sebuah universitas negeri ternama di Semarang. Sebagai mahasiswa baru , pastinya banyak sekali masalah ataupun cobaan yang harus dihadapi. Salah satunya adaptasi. Saya , sebagai mahasiswa yang kuliah di kota lain , yang jauh dari rumah , ini merupakan cobaan yang berat bagi saya. Saat awal pindah ke kota baru , kamar baru dan lingkungan baru , jujur saya berat perasaan saya. Kota baru yang beda , bahasa yang digunakan di sini pun lain , bukan bahasa yang biasa saya gunakan biasanya menjadi penghambat saya untuk ngobrol denganorang lain. Yaa memang beginilah jika terdampar di kota orang. Lain lagi dengan masalah home sick yang pastinya saya alami tiap hari. Satu bulan pertama , hampir tiap hari saya menelepon orang tua saya. Dan pada saat saya menutup telepon , pasti saya menangis. Baru kali ini saya merasakan rasanya jauh dari orang tua. Biasanya setiap hari bisa melihat wajah orang tua , tapi kali ini tidak. Biasanya setiap pagi sudah ada ibu yang menyiapkan sarapan pagi , tapi kali ini saya harus mencari makan sendiri. Biasanya setiap saya sakit pasti ada ibu yang merawat saya , tapi kali ini saya harus merawat diri saya sendiri. Memang rasanya berat untuk awal , tapi saya yakin saya akan terbiasa dengan keadaan ini. Semua yang saya hadapi pasti akan ada hikmah dan manfaatnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline