Lihat ke Halaman Asli

Den Reza Alfian Farid

TERVERIFIKASI

Digital Marketer

Dunia dalam Sekepal Tangan: Kekuatan Membaca Buku

Diperbarui: 14 September 2023   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Clay Banks on Unsplash 

Menyelam dalam lautan kata, mengembara di dunia lain; buku, dunia dalam genggaman!

Terkadang kita melupakan bahwa sebenarnya ada sebuah dunia yang dapat membawa kita berkelana, mengeksplorasi pengetahuan, emosi, dan pengalaman tanpa harus merogoh kocek untuk tiket pesawat atau kapal pesiar. Dunia itu ada dalam setiap halaman buku yang tersusun rapi, menciptakan mosaik cerita dan gagasan yang dapat membentuk cara pandang kita terhadap hidup.

Mari mulai dengan pernyataan ini: "Dunia adalah sebuah buku, dan mereka yang tidak bepergian membaca hanya satu halaman". Cita-cita yang indah, bukan? Tapi, apa yang terjadi jika perjalanan fisik membatasi kita? Nah, ini dia jawabannya. Buku. Tidak peduli apakah kamu pengembara sejati atau lebih suka menikmati kehangatan sofa, dengan buku, dunia ada dalam genggamanmu.

Memandang Lebih Jauh Melampaui Cakrawala

Membaca adalah jendela menuju dunia, memberikan gambaran baru tentang dunia yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Jendela ini tidak hanya menawarkan pemandangan, tapi juga perspektif baru tentang realitas yang kita anggap sudah kita ketahui. Bacaan apa pun, mulai novel fiksi hingga buku teks ilmiah, semua memberikan kesempatan untuk melihat lebih jauh dan lebih dalam.

Kita, manusia, terus bergerak dalam lingkaran kehidupan kita sendiri. Membaca memberi kita peluang untuk melangkah keluar dari lingkaran tersebut dan melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Melalui buku, kita bisa merasakan pengalaman orang lain, seolah-olah kita sendiri berada di sana. Inilah yang dikenal dengan istilah "perspektif pengambilan" dalam psikologi, dan ini bisa melatih empati dan pemahaman kita.

Dan, jangan salah paham. Ini bukan hanya tentang membaca cerita orang lain. Juga tentang mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang diri kita sendiri. Ketika kita membaca, kita seringkali menemukan diri kita dalam karakter-karakter dan situasi yang diceritakan. Proses refleksi diri ini penting untuk mengembangkan pemahaman diri dan pertumbuhan pribadi.

Keajaiban dalam Kepala: Membaca dan Otak

Memikirkan buku sebagai mesin waktu atau portal ke dunia baru bukanlah hiperbola. Dalam hal psikologi, membaca dapat berdampak positif pada otak kita. Ketika seseorang membaca, otaknya sebenarnya merespons seolah-olah mereka sedang mengalami apa yang sedang mereka baca.

Menariknya, ini tidak hanya berlaku untuk cerita yang penuh emosi. Bahkan membaca deskripsi tentang aroma kue cokelat panas dapat memicu respons di area otak yang terkait dengan penciuman. Inilah yang disebut dengan "simulasi neuron" dan ini menunjukkan betapa kuatnya efek membaca pada otak kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline