Lihat ke Halaman Asli

Den Reza Alfian Farid

TERVERIFIKASI

Digital Marketer

Menulis sebagai Terapi, Mengapa Penting?

Diperbarui: 8 September 2023   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Aaron Burden on Unsplash 

Cerita tanpa kata? Impossible! Karena menulis adalah kanvas untuk jiwa. Jadi, yuk, kita mulai petualangan dengan pena kita.

Mari kita bicara tentang sihir. Tidak, bukan sihir Harry Potter atau Gandalf. Ini sihir yang mungkin nggak disadari, tapi kita semua punya. Itu ada di ujung jari kita, menanti untuk mengubah emosi menjadi kata-kata dan kata-kata menjadi cerita. Itu ada saat kita mencoret-coret di buku catatan, mengetik di keyboard, atau bahkan merangkai pesan di WhatsApp. Ya, mari kita bicara tentang sihir menulis.

Ngeblog, Jurnal, dan Cerpen: Salah Satunya Pasti Cocok

Dimulai dengan kertas kosong dan pena di tangan. Sedikit demi sedikit, setiap kegelisahan, kebahagiaan, harapan, dan impian, berubah menjadi kata dan kalimat.

Menulis bisa menjadi cara yang kuat untuk meredakan stres dan merangkai emosi. Macamnya pun beragam. Ada yang suka ngeblog, ada yang lebih suka menulis jurnal pribadi, ada juga yang lebih nyaman merangkai cerita pendek. Itu semua bisa menjadi terapi, lho.

Berbicara soal ngeblog, nah ini dia. Siapa sangka kalau ngeblog bisa menjadi terapi, bukan? Tapi, nggak bisa dipungkiri, nulis di blog bisa menjadi cara yang bagus untuk berbagi cerita, pengalaman, dan opini. Bisa aja kan, hari ini lagi bahagia, besok ceritanya lagi sedih. Dengan nulis di blog, kita bisa berbagi perasaan itu dengan orang lain. Siapa tau ada yang merasa sama dan bisa saling support.

Di sisi lain, ada yang lebih suka nulis di jurnal pribadi. Semua rahasia bisa dituangkan di situ tanpa harus takut diketahui orang lain. Atau mungkin ada yang lebih suka cerpen. Dengan cerita pendek, bisa lebih bebas mengarang cerita dan merangkai perasaan. Nulis di jurnal atau cerpen, juga bisa jadi terapi, lho. Tergantung mana yang paling nyaman.

Menulis Itu Seperti Menyelam Dalam Pikiran Sendiri

Ketika menulis, perasaan seperti sedang menyelam dalam pikiran sendiri. Bisa lihat lebih jauh, lebih dalam, tentang apa yang sebenarnya dirasakan.

Menulis bisa jadi tempat curhat yang paling aman. Di situ, bisa mengekspresikan segala macam perasaan, baik itu sedih, senang, atau marah, tanpa harus takut dinilai orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline