Pelajari rahasia di balik diri sendiri, temukan jawaban tentang siapa diri kita dengan self awareness.
Menengok ke dalam cermin, kita melihat sosok yang tak asing. Tapi, pernahkah merasa, meski kita berjumpa dengannya setiap hari, banyak hal tentang sosok itu yang masih belum kita ketahui? Nah, mari kita telusuri lebih jauh lagi misteri di balik diri sendiri.
Cakrawala yang Lebar: Cari Tahu Siapa Diri Kita
Buka mata lebar-lebar, dong! Bukan hanya untuk melihat dunia, tapi juga untuk melihat ke dalam diri sendiri. Apa yang terlintas di benak saat diajak bicara soal diri sendiri? Biasanya, yang muncul adalah sekelumit identitas: nama, asal, pendidikan, pekerjaan. Tapi, sejujurnya, ini cuma goresan di permukaan. Karena kita, ya kita ini, jauh lebih kompleks daripada itu!
Betapa sering kita merasa terjebak, bingung dengan pilihan yang ada, atau merasa tidak mengerti apa yang sebenarnya kita mau? Ini semua adalah bukti bahwa kita belum sepenuhnya memahami diri sendiri. Penting untuk melakukan refleksi diri, mencari tahu siapa kita, apa yang kita inginkan, dan apa yang kita rasakan. Kenapa? Karena dengan begitu, kita bisa menentukan arah hidup kita sendiri, bukan hanya mengikuti arus.
Kalau belum paham caranya, nggak usah khawatir. Psikologi punya banyak teori dan alat yang bisa membantu. Seperti teori Carl Jung tentang arketipe kepribadian, atau teori Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan. Mereka semua membantu kita untuk lebih mengenali diri dan menemukan jati diri kita.
Mendalamkan Pengertian Self Awareness
Di antara keramaian istilah-istilah psikologi, ada satu istilah yang sedang naik daun dan sering diperbincangkan, yaitu self awareness. Bisa dibilang, ini adalah kunci utama dalam proses mengenali diri sendiri. Self awareness adalah kesadaran akan perasaan, pikiran, dan perilaku kita. Tanpa self awareness, kita seperti berjalan dalam kegelapan, tanpa tahu arah tujuan.
Dengan self awareness, kita bisa lebih memahami kenapa kita merasa begitu, atau kenapa kita bertindak demikian. Misalnya, teman kita bilang kalau kita pemarah. Kalau kita memiliki self awareness yang baik, kita bisa merenung, "Hmm, memang benar, sih. Aku merasa cepat marah akhir-akhir ini. Kenapa, ya?" Dari pertanyaan itu, kita bisa mencari tahu apa yang membuat kita marah dan bagaimana cara mengatasinya.
Menurut Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence, self awareness adalah bagian penting dari kecerdasan emosional. Kita bisa lebih memahami dan mengendalikan emosi kita. Kita juga bisa lebih peka terhadap emosi orang lain. Ini semua sangat berguna, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam karir dan pekerjaan.