Lihat ke Halaman Asli

Den Reza Alfian Farid

TERVERIFIKASI

Digital Marketer

Pembelajaran Seumur Hidup: Apa Makna Sejati dari Belajar?

Diperbarui: 24 Agustus 2023   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Windows on Unsplash 

Belajar, lebih dari sekadar menghafal, lebih dari sekadar mengejar nilai A. Itu tentang tumbuh dan berkembang.

Hmm, belajar, suatu kata yang sering membuat orang merasa berat. Namun, pernahkah dipikirkan bahwa belajar itu seperti bermain game? Ya, seperti bermain game yang mengasyikkan, menantang, penuh strategi, dan tentunya, ada level-level yang harus dilewati.

Siapa Bilang Belajar Itu Membosankan?

Belajar bukan cuma soal buku, sekolah, dan ujian. Belajar bisa jadi seperti nonton film favorit, hobi berkebun, bahkan main game. Yup, bener banget! Belajar adalah proses mengambil sesuatu baru dari pengalaman, baik itu pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Belajar itu jauh lebih dari sekedar menumpuk informasi di otak.

'Belajar', Lebih dari Sekedar Menghafal

Belajar? Siapa yang enggak kenal. Semua pasti pernah belajar, kan? Tapi pernahkah bertanya apa sih esensi belajar itu? Sebenarnya belajar itu seumur hidup loh, dan enggak hanya tentang menghafal. Jadi, belajar bukan hanya soal bagaimana mengingat rumus matematika, atau hafalan sejarah yang berlembar-lembar itu.

Coba bayangkan, bermain gitar misalnya. Ketika pertama kali memegang gitar, mungkin merasa canggung. Lalu perlahan, jari-jari itu mulai terbiasa memetik senar, dan akhirnya mampu memainkan lagu. Itulah belajar, proses mencoba, gagal, lalu mencoba lagi hingga berhasil. Nah, di balik semua itu, ada hal yang disebut otak. Kita bisa memainkan lagu karena otak berhasil membentuk jalur-jalur saraf baru. Keren, kan?

Belajar dan Otak, Sebuah Hubungan yang Menarik

Belajar berhubungan erat dengan otak kita. Psikologi menyebutnya sebagai proses neuroplastisitas, suatu proses di mana otak kita terus menerus mengubah struktur dan fungsi nya berdasarkan pengalaman.

Misalnya, pernah mendengar tentang "muscle memory"? Nah, itu sebenarnya bukanlah memori otot, tapi memori otak. Ketika seseorang bermain gitar, otaknya membentuk jalur saraf baru untuk koordinasi jari dan pendengaran musik. Jadi, sebenarnya "muscle memory" itu memori otak, bukan otot.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline