'Tak terasa, kita larut dalam rutinitas dan lupa berinvestasi pada diri sendiri. Mengapa 'Me Time' penting? Yuk, kita bahas!'
Selamat datang di era kekinian, di mana kerja keras, multitasking, dan 'selalu tersambung' dianggap sebagai simbol prestasi. Namun, di balik semua dinamika itu, seringkali kita lupa bahwa diri sendiri juga perlu perhatian. Inilah saatnya untuk merenung, apakah kita sudah cukup berinvestasi pada diri sendiri? Dalam konteks ini, investasi bukan berarti uang, melainkan waktu, pikiran, dan perasaan kita sendiri.
Pentingnya Menemukan 'Me Time' dalam Kehidupan yang Sibuk
Mengenali Fenomena 'Me Time'
Era digital yang penuh hiruk pikuk ini menuntut kita untuk terus bergerak cepat, terhubung, dan 'online'. Teknologi, sosial media, pekerjaan, sekolah, dan berbagai kegiatan lainnya mampu membuat hari terasa seperti roller coaster tanpa henti.
Lantas, pernahkah kita melihat kedalam diri sendiri dan bertanya, "Pernahkah menemukan waktu untuk diri sendiri?"
Konsep 'Me Time', atau waktu untuk diri sendiri, mungkin terdengar seperti istilah hipster, tapi percayalah, ini bukan sekedar tren.
Dalam bidang psikologi, 'Me Time' dikenal sebagai momen dimana kita dapat berhenti sejenak dari rutinitas dan berinteraksi dengan diri sendiri. Ini adalah waktu di mana kita dapat merenung, bersantai, dan melakukan hal-hal yang disukai.
'Me Time' tidak hanya tentang memanjakan diri sendiri dengan spa, nonton film kesukaan, atau tidur siang. Lebih dari itu, 'Me Time' adalah proses pengeksplorasian diri dan mengevaluasi pikiran, perasaan, dan tindakan kita.