Lihat ke Halaman Asli

Den Reza Alfian Farid

TERVERIFIKASI

Digital Marketer

Apakah "Dunning-Kruger Effect" Penyebab Overconfidence?

Diperbarui: 17 Juli 2023   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Luis Villasmil on Unsplash 

"Dunning-Kruger Effect, mimpi buruk bagi percaya diri?"

Ketika sedang asyik berselancar di dunia maya, pernahkah menemui orang-orang yang berpendapat dengan lantang dan percaya diri, tetapi justru tampak tidak menguasai topik yang dibicarakan? Nah, itulah yang disebut Dunning-Kruger Effect, teman-teman. Namun, apa sebenarnya efek ini, dan apakah ini bisa jadi penyebab overconfidence?

Mengupas Tuntas Dunning-Kruger Effect

Dunning-Kruger Effect, sebuah istilah di dunia psikologi yang terdengar keren dan agak ribet, tapi sebenarnya cukup sederhana kok konsepnya. Ini adalah fenomena di mana seseorang merasa sangat percaya diri dengan pengetahuannya, meskipun kenyataannya pengetahuannya itu sebenarnya terbatas atau salah. Jadi, semakin sedikit kita tahu tentang sesuatu, semakin kita merasa tahu banyak.

Namun, ada sisi lain dari Dunning-Kruger Effect yang jarang diperhatikan, yaitu para pakar atau ahli yang malah merasa dirinya tidak tahu banyak. Ironisnya, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, seringkali semakin merasa diri belum tahu banyak. Dalam dunia psikologi, ini disebut dengan istilah 'impostor syndrome', di mana seseorang merasa dirinya tidak pantas atau meragukan kemampuannya sendiri, meski kenyataannya ia sudah sangat ahli.

Nah, jika ditanya apakah Dunning-Kruger Effect ini bisa jadi penyebab overconfidence, jawabannya adalah bisa. Bagaimana tidak, seseorang yang merasa tahu banyak dan percaya diri padahal kenyataannya belum tentu benar, bukan overconfidence namanya apa lagi dong? Tapi, ingat ya, ini bukan satu-satunya penyebab overconfidence, masih ada faktor-faktor lain juga yang bermain.

Overconfidence dan Akibatnya

Lantas, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan overconfidence itu? Overconfidence adalah sikap atau keadaan di mana seseorang memiliki keyakinan atau percaya diri yang berlebihan atas pengetahuan atau keterampilannya. Sebenarnya, percaya diri itu baik, tetapi jika berlebihan justru bisa merugikan.

Salah satu contoh akibat overconfidence adalah memandang rendah orang lain dan merasa diri paling benar. Seseorang yang overconfidence seringkali merasa bahwa pendapat atau pandangan orang lain salah dan hanya dirinya yang benar. Ini tentu bisa berakibat buruk pada hubungan sosial dan kerjasama.

Akibat lainnya adalah kurang terbuka terhadap kritik dan saran. Seorang yang overconfidence biasanya merasa bahwa dirinya sudah benar dan tidak membutuhkan kritik atau saran. Tentunya, hal ini bisa menghambat perkembangan dan pembelajaran, karena seseorang tidak akan belajar jika merasa sudah tahu segalanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline