Lihat ke Halaman Asli

Den Reza Alfian Farid

TERVERIFIKASI

Digital Marketer

Bisakah Kita Benar-Benar Hidup Tanpa Kecemasan?

Diperbarui: 7 Mei 2023   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash 

Hidup tanpa kecemasan memang sulit, tapi kita bisa belajar menghadapinya dengan bijaksana. Dengan memaknai kecemasan sebagai sesuatu yang positif, hidup kita jadi lebih bahagia.

Tentang Kecemasan dan Kenapa Terjadi 

Sebelum kita ngobrol tentang hidup tanpa kecemasan, yuk, kenali dulu nih apa sih kecemasan itu? Kecemasan merupakan perasaan takut, gugup, atau khawatir akan sesuatu yang belum tentu terjadi. 

Kecemasan ini sebenernya sahabat dekat kita, lho. Kenapa? Karena sebenarnya kecemasan hadir sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri. Dalam dunia filsafat, ada teori yang bilang bahwa kecemasan itu muncul sebagai bentuk respon kita terhadap situasi yang dianggap berbahaya atau mengancam.

Nah, jadi gimana dong caranya buat bisa hidup tanpa kecemasan? Sebagai seorang yang suka merenung, ane pengen ngasih pandangan tentang topik ini nih. Namun, perlu diingat bahwa ane nggak bermaksud menggurui, ya. Semoga aja pandangan ini bisa jadi bahan renungan buat kita semua.

Menghadapi Kecemasan Hidup tanpa kecemasan? 

Hmm, apa bisa ya? Sebenernya sulit banget buat sepenuhnya menghilangkan kecemasan dalam hidup kita. Karena kecemasan itu udah ada dalam DNA manusia. Lantas, bagaimana kita bisa menghadapi kecemasan ini? 

Kita bisa mulai dengan menerima bahwa kecemasan itu wajar. Soalnya, kecemasan itu bukan cuma perasaan buruk, tapi juga bisa jadi motivasi buat kita menghadapi tantangan hidup.

Contohnya nih, kalo kita lagi deg-degan mau ngadepin ujian, itu sebenarnya baik lho. Karena perasaan itu nantinya bisa bikin kita jadi lebih fokus dan semangat buat belajar. Jadi, dengan menerima dan memaknai kecemasan, kita bisa melihatnya sebagai sesuatu yang positif.

Tentang Filsafat dan Kecemasan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline