Lihat ke Halaman Asli

Den Reza Alfian Farid

TERVERIFIKASI

Digital Marketer

Menilai Dakwaan yang Menimpa Donald Trump, Terlepas dari Hasilnya

Diperbarui: 18 April 2023   03:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Donald Trump berbicara di depan pendukungnya. (sumber: GETTY IMAGE via BBC INDONESIA/kompas.com) 

Akhirnya, kita sampai di titik ini: dakwaan pertama Donald Trump. Sebanyak 34 dakwaan kejahatan yang terungkap dalam dakwaan minggu ini berfokus pada pemalsuan catatan bisnis tingkat pertama, sebuah dakwaan kejahatan tingkat rendah. 

Dakwaan ini mungkin bukan kasus hukum yang kokoh seperti yang diharapkan banyak orang. 

Dakwaan ini tidak menangani tuduhan paling serius terhadap Trump --menggagalkan pemungutan suara, percobaan kudeta, pemerkosaan-- dan juga bukan kasus paling meyakinkan terhadapnya yang sedang dipertimbangkan. 

Apakah bukti cukup kuat untuk menghukumnya akan menjadi tugas para ahli hukum untuk mengurai dan pada akhirnya, juri yang akan memutuskan beberapa bulan lagi.

Namun, untuk saat ini, mari kita hargai keadilan karmik dari dakwaan-dakwaan ini --tak peduli hasilnya. 

Pemalsuan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno, membuat kita kembali mengingat betapa kotor dan skandalnya Trump sebelum dia memasuki Gedung Putih. 

Fokus dakwaan ini pada kesalahan finansial Trump dan misogininya yang terang-terangan mengingatkan kita pada dua peristiwa penting sebelum pemilihan: kegagalannya untuk mengungkapkan laporan pajak dan perilaku menghina yang terungkap dalam rekaman "Access Hollywood".

Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki pandangan yang beragam mengenai politik global, kita sering kali menilai situasi ini berdasarkan bagaimana hal tersebut mempengaruhi hubungan kita dengan Amerika Serikat atau bagaimana kasus ini mencerminkan standar moral dan etika pemimpin. 

Namun, di balik perspektif kita yang mungkin berbeda, kita juga menghargai pentingnya keadilan dan penegakan hukum yang tidak memihak.

Mungkin kita tidak pernah membayangkan bahwa seorang pengusaha yang dikenal dengan kekayaannya dan menjadi bintang acara realitas, tiba-tiba menjadi Presiden Amerika Serikat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline