Ini pengalaman saya kemarin, untuk pertama kalinya, saya harus kehilangan buku tabungan.
Pagi sekali saya sudah ke Bank Mandiri untuk melaporkan kehilangan itu, sayang, ketika sampai di pintu masuk, saat ditanya oleh Satpamnya, saya langsung bercerita bahwa Buku Tabungan saya hilang, dan akhirnya, Satpam menanyakan apakah sudah membuat surat kehilangan. Karena tumben kehilangan barang, jadi saya agak shock ketika tahu kalau untuk mengurus kehilangan buku tabungan, saya harus menyertakan surat kehilangan dari Kepolisian. Akhirnya, dengan semangat 45 saya langsung ke Kantor Polisi di kota saya yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dari Bank.
Sekali lagi, saya juga belajar bahwa penting untuk mengingat nomer Rekening. Sayangnya, saya tidak ingat dan terpaksa harus pulang ke rumah dan mencatat nomor rekening yang kebetulan masih ada di slip penyetoran yang saya simpan. Lumayan jauh, tapi demi semangat ingin menabung lagi, saya gas saja.
Setengah jam kemudian, akhirnya saya balik lagi ke Kantor Polisi itu, kemudian langsung di suruh masuk ke dalam dan mengurus surat kehilangan. Harus antri, karena banyak sekali yang mengurus surat kehilangan. Dan antrinya cukup lama, kenapa?
Alasannya begini, karena petugas yang mengurus itu tidak begitu mengerti Microsoft Word. Bayangkan saja, jika yang menghandle urusan itu Petugas kepolisian yang lancar Word, mungkin saya tidak akan menunggu lama. Tapi ini, untuk mengcopy kalimat dan memindahkannya ke kolom lain, dia bingung. Saya yang duduk di belakang ngantri hanya senyum-senyum, meskipun geregetan juga ingin mengambil alih dan mengetik surat kehilangan saya sendiri. Untunglah, di tengah kebingungannya itu, rekan sesama Polisinya datang, dan menyelamatkannya dari kebingungan akan teknik Copy-Paste di aplikasi Microsoft Word punya Windows itu. Kalau tidak, saya membayangkan akan 'emosi jiwa' sendiri, dan geregetan menunggu terlalu lama.
Tulisan ini tidak untuk menertawakan kejadian itu, tidak sama sekali. Hanya sekedar celotehan dan kritikan, bahwa seharusnya aparat penegak hukum yang katanya bertugas 'melayani masyarakat' juga harus belajar memakain aplikasi Microsoft Office tersebut, yang anak SD sudah begitu lancar menggunakannya. Setidaknya, dengan menguasainya, pelayanan akan semakin mudah, dan orang-orang yang juga mengalami kehilangan seperti saya tidak harus menunggu lama dan membuang waktu begitu lama.
Aparat seharusnya memperhatikan itu, jangan ketika pendidikan hanya belajar menembak dan sejenisnya. Perlu juga belajar mengetik dengan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H