Lihat ke Halaman Asli

denny suryadharma

penjelajah rasa, merangkum dalam kata bermakna untuk dikabarkan pada dunia

Padu Padan Pas Kunyit Kemiri di Soto Lamongan Cak Har

Diperbarui: 4 Oktober 2018   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soto Lamongan Cak Har (dok. Pribadi)

Jangan salah, meski tampilannya sederhana, soto adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang memiliki penggemar tersendiri. Oleh karenanya hampir di setiap wilayah ada masakan soto dengan ciri khas masing masing seperti soto bandung dan soto padang dengan kuah bening. 

Ada soto Madura ataupun soto lamongan dengan kuah kuning dan ada juga soto betawi, soto demak dengan kuah kecoklatan karena bersantan. Namun apapu kuahnya soto emang enak untuk dinikmati di pagi, siang atau malam hari.

Sebagai penikmat rasa dan pemanja lidah , wajib rasanya untuk bisa mencicipi kuliner khas dari suatu daerah yang dikunjungi. Salah satunya adalah soto ayam lamongan cak har di daerah sukolilo Surabaya. 

Hal ini tidak terlepas dari terkabulnya doa dan jasa baik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat yang memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi wisata dan tentunya kuliner khas di jawa timur. 

Ndilalah ini yang ditunggu akhirnya kesampaian juga mencoba soto ayam lamongan cak har langsung ditempatnya. Matur suwun mas ferdi dan mas yudi hehehe (kapan kapan diajak lagi ya)

Porsi Besar

Soto Lamongan Cak Har (dok. Pribadi)

Sambil menunggu pesanan datang, kerupuk udang jadi cemilan pertama. Kerupuknya lumayan besar dan gurih. Selain itu di meja juga tersedia jeruk nipis utuh, kecap asin, manis, sambal dan satu toples serbuk koya. 15 menit kemudian, dua mangkok ukuran cukup besar pun datang, aroma khas soto ayam meski ringan namun mampu menggugah selera setelah menempuh perjalanan bandung Surabaya. 

Meski isiannya hampir sama, yaitu potongan ayam pejantan dengan irisan besar, mie putih (bihun), telur dan taburan daun bawang. Kuah agak kental namun bukan dari santan tapi dari campuran kemiri dan warna kuningnya berasal dari kunyit sehingga rasanya ringan di lidah tidak eneg.

Setelah menambahkan air jeruk nipis, sedikit kecap asin dan sambal mulailah lidah ini menari manari menikmati perpaduan rempah dalam soto khas dari jawa timur ini. disela sela menikmati sensasi itu, eh ternyata ada mangkok tambahan yaitu kulit ayam, atiampela dalam dua mangkok terpisah. 

Wah makan besar inih, dan acara makan pun terus berlangsung tanpa jaga image (jaim) karena ada wanita cantik di sebrang meja, hahahah. Urusan makan dulu selasai baru menyapa wanita cantik disebrang meja itu hihihi.

Harga Tidak Bikin Kantong Bolong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline