Lihat ke Halaman Asli

denny suryadharma

penjelajah rasa, merangkum dalam kata bermakna untuk dikabarkan pada dunia

Sarapan Kekinian, Lontong Tom Yam

Diperbarui: 24 Agustus 2018   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Ayo siapa yang belum mencoba dan merasakan guruhnya sup Tom yam?  Ya, sup dengan cita rasa asam pedas ini memang bukan kuliner asli Indonesia, namun berasal dari Thailand. saat ini makanan khas negara gajah putih itu sudah mendunia dan bisa ditemukan diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia (meski rasanya disesuaikan dengan lidah orang Indonesia).

Dari sejumlah literatur yang ada, tom yam atau kadang disebut dom yam memiliki sejumlah nama disesuaikan dengan isiannya, seperti tom yum goong (udang), tom yum gai (ayam), tom yum pla (ikan) dan tom yum talay (terdiri dari berbagai jenis makanan laut) di tambah jamur.

Selain itu, kuah dasar yang terbuat dari kaldu, serai, daun jeruk, air jeruk nipis, saus ikan dan cabai ini juga dibedakan menjadi tiga macam yakni nam sai (kuah bening), nam khon (kuah diberi krim susu kental dan kati (bersantan). Semuanya gurih dan tergantung selera mau milih yang jenis isian dan kuahnya.

Nah, berbicara dengan penyesuaain lidah dan citarasa nusantara, kuah tom yam ini ternyata cocok juga mie maupun lontong sebagai pengganti nasi sebagai karbohidrat. (pada umumnya tom yam di Indonesia di dipadukan dengan mie atau nasi sebagai pelengkapnya). Penasaran dengan hal ini, saya pun berkeliling ke daerah dago dan nyempil diantara pepohonan besar di wilayah Adipati Ukur ada kedai mungil yang memadukan lontong dengan tom yam ini.

Meski waktu relative masih pagi (8.30 WIB), karena panasaran tidak ada salahnya mencoba sarapan lontong tom yam ini hehehe. Dan setelah celingak celinguk sebentar akhirnya mengambil di tempat duduk sudut ruangan. Meski tidak terlalu besar, kira kira bisa menampung belasan orang, namun penataan dan dekorasi ruangan cukup nyaman. Apalagi kedai yang belum genap buka satu bulan ini punya promosi tersendiri untuk meraih pelanggan terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Cukup dengan merogoh kocek Rp. 15.000 saja sudah dapat satu porsi mie / lontong tom yum plus green thai the, thai the ataupun thai coffe.

Lontong Tom Yum

Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, pesanan pun datang. Meski porsinya tidak terlalu besar (untuk saya hehehe) tampilannya menggugah selera. Jika dikategorikan lontong tom yum ini termasuk dalam  tom yum gai (ayam) dengan tambahan jamur. Sedangkan kuahnya nam sai (kuah bening). Tingkat pedasnya dan asamnya cukup. Meski bagi penggemar pedas perlu di sediakan cabe rawit tambahan hehehe. Lontong cukup padat dan menurut mamang penjualnya, lontong ini dibuat tanpa bahan pengawet. Dan idenya boleh juga dengan membuat kuliner  perpaduan kuliner Thailand dan Indonesia. karena lontong khas Indonesia dipadukan dengan sup tom yum asal Thailand. Hasilnya enak dan mengenyangkan, selain itu juga tidak membuat kantong bolong hehehe.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline