Lihat ke Halaman Asli

Denny Ramdani

MAHASISWA

Kunjungan Lembaga Dakwah Yayasan Darul Ulum

Diperbarui: 21 Juni 2024   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dakwah adalah proses penyampaian, ajakan, atau seruan kepada masyarakat agar memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara sadar. Proses ini bertujuan membangkitkan dan mengembalikan potensi fitrah manusia, sehingga mereka dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Kewajiban untuk berdakwah didasarkan pada sejumlah dalil dalam Al-Qur'an, salah satunya adalah:

QS. An-Nahl 125: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

Lembaga Dakwah Yayasan Darul Ulum merupakan salah satu lembaga dakwah yang berdedikasi dalam bidang ini. Yayasan ini awalnya didirikan sebagai TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) oleh Ibu Panca, seorang alumni Yayasan Pak Zainuddin MZ. Inisiatif pendirian ini berawal dari keinginan Ibu Panca membantu adiknya yang kesulitan membaca Al-Qur'an. Dengan cepat, pengajian ini menarik perhatian tetangga, sehingga muridnya bertambah menjadi 70 orang.

Saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Ibu Panca mengikuti Penataran Iqra dengan tujuan meningkatkan manajemen TPA agar lebih baik. Usaha ini berbuah manis dengan adanya seragam dan partisipasi murid-murid dalam lomba tingkat nasional di Asrama Haji Pondok Gede. Prestasi yang diraih membawa pengajian ini dikenal luas, berkembang menjadi sebuah pesantren, dan beroperasi di bawah koordinasi LPPTQA BKPRMI yang berpusat di Istiqlal. Sekretariat pesantren ini berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan nomor unit 333. Unit pertama pesantren bernama L-Syifa, yang menjadi salah satu unit yang bertahan hingga saat ini.

Saat kunjungan kami, kami berkesempatan mewawancarai ketua lembaga Yayasan Darul Ulum, Ibu Panca, yang berasal dari Jakarta Kebayoran. Suaminya berasal dari Magelang. Yayasan ini memiliki visi untuk mencerdaskan generasi Al-Qur’an, menyongsong masa depan gemilang, dan membumikan Al-Qur’an. Misinya adalah membantu masyarakat dan pemerintah agar generasi muda dapat membaca dan menulis Al-Qur’an. Metode belajar yang diterapkan di pesantren ini adalah praktek tajwid langsung, bukan hanya teori. Kedepannya, yayasan ini bercita-cita menciptakan para hafiz dan hafizah, serta mendirikan perguruan tinggi khusus hafalan Al-Qur’an.

Yayasan Darul Ulum memiliki berbagai prestasi, mulai dari tingkat lurah hingga DKI, serta partisipasi dalam lomba pidato cilik. Biaya masuk dan pendaftaran berbeda-beda sesuai tahun masuk, sekitar 100-200 ribu rupiah per bulan, dengan empat kali waktu mengaji per minggu. Murid-muridnya berusia dari RA (3-6 tahun) hingga mahasiswa. Selain itu, terdapat pengajian ibu-ibu setiap Jumat pagi dari jam 9-11, yang diikuti oleh wali santri dan tetangga sekitar.

Dengan upaya-upaya berkelanjutan, Yayasan Darul Ulum memiliki potensi besar untuk terus menjadi salah satu lembaga dakwah yang berperan aktif dalam mengembangkan kehidupan keislaman di masyarakat. Yayasan ini juga berkontribusi dalam membentuk pemimpin spiritual berkualitas dan memajukan agama Islam di tengah-tengah masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline