HARGA minyak dunia triwulan pertama tahun ini terus meroket. Akhir April lalu saja sudah mencapai US$ 123 per barel. Tak mengherankan jika sumber energi terbarukan terus dilirik. Pembangkit listrik tenaga angin, sinar matahari, dan panas bumi jadi pilihan. Sekarang ada alternatif baru: daun tiruan penghasil energi listrik murah.
Dikembangkan oleh Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, daun tiruan ini meniru kerja fotosintesis pada daun asli. Cahaya matahari dipakai untuk menghasilkan oksigen, yang kemudian diolah jadi energi listrik. "Kami percaya daun artifisial ini akan jadi sumber listrik murah masa depan," kata Dr Daniel Nocera, ahli kimia yang memimpin penelitian ini. "Alam ditopang oleh energi yang berasal dari fotosintesis, demikian pula kehidupan kita di masa depan," katanya.
Dilihat sekilas, bentuk prototipe daun penghasil listrik ini memang tak persis sama dengan daun sungguhan, yang ijo royo-royo. Hanya cara kerjanya yang hampir sama. Daun imitasi buatan Nocera ini terbuat dari silikon, nikel, dan logam lain. Ada rangkaian elektronik halus pada penampangnya. Berbagai katalis yang bisa memacu reaksi kimia juga dilekatkan di sana.
Untuk menghasilkan energi, daun tiruan harus diletakkan pada galon air. Di bawah terik sinar matahari, "daun" ini akan memecah air menjadi hidrogen dan oksigen. Inilah yang kemudian diolah jadi listrik.
Menurut Nocera, daun tiruan ini mampu beroperasi terus-menerus selama 45 jam. Perangkat ini bisa menghasilkan listrik yang cukup untuk memasok satu rumah selama sehari. "Saya bayangkan, di masa depan setiap rumah punya pembangkit listrik untuk kebutuhannya secara mandiri," katanya..ini saya simak dan baca dari majalah TEMPO..
dan saya simak dan baca..cukup mengaggumkan energi energi terbarukan untuk di masa depan yang akan datang banyak di bumi ini yang alami seperti tumbuhan dan hewan yang bisa di olah sarinya untuk di jadikan sumber ENERGI yang baik,sederhana dan alami..mungkin para ilmuan akan menciptakan energi yang hemat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H