Lihat ke Halaman Asli

Denny

Santri dan Guru

Berusaha mengembalikan nama baik perusahaan di benak beberapa pelanggan

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Adakalanya dalam perjalanan suatu usaha terjadi suatu yang tidak kita inginkan, yaitu produk atau jasa yang kita berikan terdapat suatu cacat. Seringkali cacatnya ringan. Namun walaupu jarang cacat yang parah pun bisa saja menimpa. Sedikitnya pasti cacat dalam sebuah barang atau jasa akan menghasilkan kekecewaan di hati pelanggan. Adakalanya pelanggan tersebut seorang yang baik dan berusaha memaklumi bahkan mendoakan. Namun kadang pula pelanggan yang kecewa tersebut benar-benar menumpahkan segala uneg-uneg dan kekesalan atas pelayanan kita yang jelek.! Semua itu masih mending, pokoknya jangan sampai diadukan ke meja hijau, dengan jurus Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Sedikit tergelitik untuk mencari tahu bagaimana cara menyelamatkan nama baik, saya googling "manajemen bisnis mengembalikan nama baik perusahaan" linknya berikut: https://www.google.co.id/search?sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=manajemen+bisnis+mengembalikan+nama+baik+perusahaan#q=manajemen+bisnis+mengembalikan+nama+baik+perusahaan&hl=id&safe=off&prmd=imvns&ei=6_1mUOWnC8jhrAf62oDIDA&start=10&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&fp=18c3b02535a9f63c&biw=1280&bih=613

Inti sari sebagai berikut dengan sumber dari http://afrilwibisono.wordpress.com/2010/04/28/kepiawaian-public-relations-hadapi-berita-yang-memperburuk-citra-organisasi/:

Tahap 1. Kita harus benar-benar mengetahui duduk permasalahan!

Tahap 2. Mendapatkan dukungan karyawan! Satu poin adalah perusahaan akan sulit survive jika tidak mendapat dukungan dari karyawan sendiri.

Tahap 3. Menguasai pihak internal dan mengelola hubungan dengan pihak eksternal dengan baik tepat sehingga bisa mengendalikan sebaik mungkin berita apa yang beredar di masyarakat dan apa yang akan diedarkan ke masyarakat

Tahap 4. Reactive Action Progress. (maaf ini saya belum mudheng betulan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline