Lihat ke Halaman Asli

Denny Muhammad Reza Pahlevi

Mahasiswa Universitas Jember

KKN Kelompok 256 Universitas Jember: Pengembangan dan Peningkatan Pemasaran Produk Usaha di Desa Bercak

Diperbarui: 16 Agustus 2022   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN UNEJ sedang mewawancarai Bu Wiwit/dokpri

Salah satu program kerja mahasiswa Kelompok KKN 256 Universitas Jember di Desa Bercak melakukan wawancara dengan beberapa warga desa yang melakukan produksi usaha, yaitu usaha Kue Pokolpo atau Kue Macu khas Desa Bercak yang dibuat oleh Ibu Wiwit, selain itu juga terdapat usaha pemproduksian kerupuk yang dibuat oleh Ibu Ripyani dengan salah satu kerupuk unggulannya karena dibuat sendiri yang disebut dengan kerupuk terigu. 

Dalam Wawancara tersebut membahas tentang tujuan mahasiswa KKN untuk melakukan pengembangan dan peningkatan pemasaran produk Kue Pokolpo dan Kerupuk dengan cara melakukan branding produk dalam bentuk pemberian merk pada kedua usaha tersebut dikarenakan memang dari awal kedua usaha tersebut tidak memiliki nama merk sehingga sulit dikenali oleh pangsa pasar yang luas. Selain branding produk, mahasiswa KKN Kelompok 256 juga melakukan pemasaran dengan cara yang lebih luas, yaitu dipasarkan di beberapa pusat oleh-oleh yang terdapat di Kota Bondowoso dengan tujuan agar masyarakat Bondowoso dan sekitarnya dapat mengetahui produk asli Desa Bercak dan meningkatkan penjualan dengan penambahan pangsa pasar.

Mahasiswa KKN UNEJ sedang mewawancarai Bu Suyanti selaku penerus usaha/dokpri

Kue Pokolpo atau Kue Macu sendiri di Bercak merupakan sejenis kue yang biasanya dihidangkan untuk acara-acara besar seperti acara pernikahan. Dalam pembuatannya, kue ini berasal dari beras ketan yang didiamkan selama 3 sampai 4 hari setelah itu ditumbuk lalu dibentuk sesuai yang diinginkan, setelah itu dijemur kurang lebih 1 sampai 2 hari. Sesudah dijemur, baru digoreng dan dilumuri gula merah dan dilumuri beras ketan kembali sebagai toppingnya. Kue ini dalam sistem pemasarannya sendiri dilakukan dengan menunggu pesanan terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan tidak dilakukan pemasaran yang meluas hingga ke toko-toko. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Kelompok 256 memiliki keinginan untuk menambah pangsa pasar Kue Pokolpo ini dengan memberikan merk dan memasarkannya ke pusat oleh-oleh yang terdapat di Kota Bondowoso. Sedangkan untuk kerupuknya terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan beberapa bumbu, kemudian dinanak dan dijemur. Pada saat setengah kering, kerupuk tersebut digunting sesuai bentuk yang diinginkan, setelah itu dijemur kembali, lalu digoreng pada saat kering. Jenis kerupuk yang dijual bukan hanya kerupuk terigu, tapi juga ada kerupuk markenyot, kerupuk puli, dan beberapa jenis kerupuk lainnya. Kerupuk ini biasanya dijual di Pasar Cermee yang merupakan kecamatan dari Desa Bercak sendiri. Namun kerupuk ini juga tidak memiliki nama merk, sehingga tidak mudah dikenal orang siapa pemilik dan di mana tempat kerupuk ini diproduksi. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Jember Kelompok 256 juga membuatkan merk untuk kerupuk ini agar memiliki branding produk yang baik.

Produk Pokolpo 256 hasil KKN UNEJ di Desa Bercak di toko oleh-oleh Bondowoso Kota/dokpri

Logo produk kerupuk Bu Ripyani/dokpri

Mahasiswa KKN memiliki visi dan misi yaitu mengembangkan dan meningkatkan sebaran pemasaran dengan memperluas jaringan penjualan ke tempat-tempat pusat penjualan oleh-oleh dan memberikan edukasi terkait seberapa pentingnya nama merk pada sebuah usaha agar dapat melakukan branding produk untuk meningkatkan penjualan. Lalu pada kesempatan lainnya pada saat bertemu dengan pembuat Kue Pokolpo dan Kerupuk, mahasiswa KKN Kelompok 256 berkesempatan untuk melihat langsung proses produksi dan ikut membantu dalam prosesnya. 

Jadi di sini, kami mahasiswa KKN Universitas Jember Kelompok 256 selain meningkatkan pemasaran, juga mengenali dari proses pemproduksiannya, mengenali latar belakang usahanya, dan juga mengetahui terkait kendala apa saja yang dialami oleh pemilik usaha di Desa Bercak sehingga menemukan solusi yang baik dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Penulis: Ananda Febriana Chairunnisa

Penyunting: Denny Muhammad Reza Pahlevi

Kunjungi sosial media Kelompok KKN 256 UNEJ:

Instagram: @kkn256_unej2022

Youtube: KKN UNEJ 256 Bercak

Kunjungi pula instansi yang menaungi Kelompok KKN 256 UNEJ:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline