Mentari makin tegak menatang di ubun ubunku
Panas yang angkuh mengoyak tubuhku
Peluhku bercucuran bak air dimusim semi
Ahh... seteguk air mungkin melegahkan Menyegarkan tenggorokan yang tandus
Pikirku...
Tapi bukan itu
Maksudku lebih segar
Ku angkat wajah ku...
Telesuri sekitarku
Hmmm... tersirat
Ada yang menarik...
Si kecil polos mungil
Pipi merah merona
Cantik rupa
Elok tubuh
Belum tersentuh
Ranum
Padat berisi
Mulus tak bercacat
Bohai
Aromanya wangi mempesona
Membangkitkan gairah liarku
Kuraih dia tersenyum merayu
Ku elus dia geli menggeliat
Ku remas dia merintih menggoda
Ku kecup dia megelak lirih mengiyakan
Ku rayu
Ku cumbui
Ku gerayangi
Ku tenlanjangi
Kunikmati dengan gairah liar yang bergejolak
Sampai lupa kalau itu siang hari
Ahh..... hmmmm
Yumi
Manis
Puas
Legah
Sedaaap
Nikmatnya
Makan Apel malang disiang hari ...
DM
Sikumana, 13o620
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H