Lihat ke Halaman Asli

Denny Malelak

Berkarya tanpa batas dan menjadi ispirasi

Puisi: Jika Hari Ini Patah

Diperbarui: 26 Mei 2020   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.com

Kembali dedaunan basah disinggahi bola-bola bening yang beriak
Menyanyikan syair lagu riang
Mengalunkan musik berirama klasik yang mempesona

Semesta pagi yang kaya akan gerimis  dan
Dirus  merontak lewat tiris-tiris rumah
Garang  menghujam perut bumi yang lapar
Menarikan tarian gembira disoraki petani
Menyandra mentari  sebentar hari

Gumamku ...
Ketika romansa itu ...
Menjadi sebuah rahasia..
Bersembunyi menjadi pilihan ...
Sebab hujan dan mentari dua hal yang bebeda

Ahhhhh ... sambil mengerut keningku
Berikan kami sedikit waktu lagi ...
Menikmati keindahan ini
Dengan semua yang tak dapat dipahami

Sebab ...
Jika tiba saatnya nanti ...
Mereka akan mengerti..
Bahwa semua ini sepadan ... semua ada tujuannya

Semua sudah ada bagian
Jika hari ini patah,
ya besok tumbuh lagi
Begitu juga dengan masa depan.
                                       Baik
                            buruk
                    sulit
        mudah
Itu rahasia ... tapi dapat di nikmati

DM

Sikumana, 260520

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline