Lihat ke Halaman Asli

Dennis Baktian Lahagu

Penghuni Bumi ber-KTP

Mari Peduli, Bahaya Kertas Fotokopian Dokumen Kependudukan Jadi Bungkus Makanan

Diperbarui: 4 Februari 2023   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: food.detik.com

Selepas sholat maghrib di sebuah surau kecil yang letaknya tidak jauh dari rumah kosnya, Mardi tampak berdiri ditangga kecil masuk surau. Sejenak dia memperhatikan tempat penyimpanan sandal di balik tiang surau. 

Setelah mengenakan sandal jepitnya, Mardi meninggalkan surau berjalan menyusuri sepanjang Gang Kidul dan kemudian berbelok ke kanan, masuk Gang Kulon. Matahari sudah tidak tampak lagi. 

Lampu-lampu yang menerangi gang-gang di dusun itu hanyalah lampu-lampu yang secara sukarela dipasang warga didepan rumah masing-masing. Lampu utama gang hanya ada di pintu masuk gang dari arah jalan raya.

Mardi sudah tinggal di daerah itu selama setahun. Sama seperti mahasiswa lainnya, dia ngekos di salah satu rumah penduduk yang menyediakan rumah kos-kosan. Kebetulan perguruan tinggi tempatnya berkuliah tidak jauh dari situ, kurang lebih 20 menit berjalan kaki.

Seperti biasanya, Mardi mendatangi sebuah warung kecil berupa angkringan yang berada di Gang Kulon. Sebelum balik ke kosan, dia menyempatkan membeli makan malamnya berupa sego kucing atau nasi kucing. 

Barangkali kita sudah tahu apa itu nasi kucing, makanan yang biasanya dapat kita temukan di daerah Yogyakarta, Surakarta dan Semarang walaupun perantau dari daerah-daerah tersebut mempopulerkannya di daerah lain melalui usaha warung angkringan atau warung-warung makan.

Sego kucing itu kemudian ludes dalam hitungan menit. Jam dinding di kamarnya sudah menunjukkan pukul 19.20 WIB. Mardi membersihkan bungkusan sego kucingnya. 

Entah mengapa, dia tertarik memperhatikan kertas pembungkusnya. Sebuah tulisan berukuran besar, Kartu Keluarga, yang dibawahnya tertulis No. KK xxxxxxxxxxx00003, jelas terbaca di kertas putih itu. Mardi memperhatikan lebih lanjut. Benar, kertas putih itu adalah sebuah fotokopian Kartu Keluarga yang tulisan dan data-data didalamnya sangat jelas terbaca oleh Mardi. Ada nama yang begitu dikenalnya tertulis diurutan keempat.

.....

Apa yang dialami Mardi barangkali saja pernah kita alami. Mendapati bungkusan barang yang kita beli adalah kertas yang walau hanya berupa fotokopian tetapi apa yang tercantum di dalam kertas tersebut adalah data-data maha penting yang seharusnya rahasia dan privat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline