Lihat ke Halaman Asli

Dennis Baktian Lahagu

Penghuni Bumi ber-KTP

Dieng Culture Festival 2022, Bukti Indonesia Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat

Diperbarui: 8 September 2022   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kominfo_jtg

@ganjarpranowo

@FestivalDiengID

Suhu udara malam itu tercatat mencapai 6 derajat celcius. Suhu yang dingin tidak menyurutkan semangat penonton menyaksikan konser musik Jazz Atas Awan pada gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2022, Jumat (2/9/2022) malam. Kehadiran Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, menghangatkan suasana dengan mengajak istrinya, Siti Atikoh, turut berjoget ketika lagu berjudul 'Los Dol' dinyanyikan oleh Denny Caknan. 

Keriuhan penonton konser bersorak seolah meninggikan volume tonasi lagu yang sedang ditembangkan. Seperti biasa, Ganjar meladeni warganya bersalaman dan swafoto dari atas panggung.

Dieng Culture Festival berlangsung selama tiga hari, 2-4 September 2022 di Pelataran Komplek Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Banjarnegara. Gelaran tahun ini merupakan pelaksanaan yang ke-13 yang sejak pagi sudah dimulai dengan kegiatan Dieng Bersih.

Dieng Culture Festival dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Banjarnegara Tri Harso Widyrahmanto ditandai dengan pemukulan gong. Return Of The Light adalah tema yang disematkan pada Dieng Culture Festival tahun ini. Tema yang mengandung makna harapan besar bahwa dunia pariwisata akan kembali bersinar pasca pandemi covid 19.

Selain konser musik Jazz Atas Awan, terdapat sejumlah kegiatan lain yang seru dan menarik dalam festival ini yaitu Gebyar Lentera, Kirab Budaya, Festival Kembang Api, Gebyar Damar Kurung, Aksi Dieng Bersih, Kongkow Budaya, Sendratari Anak Gembel, Pertunjukan Seni Tradisional dan Festival Caping Gunung, Upacara Ruwat Rambut Bocah Gembel, Senandung Atas Awan, dan Festival Kopi Dieng.

Salah satu tradisi yang khas dan unik dari masyarakat Dieng adalah Upacara Ruwat Rambut Bocah Gembel yang merupakan tradisi pemotongan rambut terhadap anak-anak yang berambut gimbal. Masyarakat Dieng mempercayai bahwa rambut gimbal yang dimiliki sejumlah anak-anak Dieng dapat membawa bencana dan masalah apabila tidak diruwat. 

Mitos yang ada menceritakan bahwa anak-anak berambut gimbal tersebut merupakan titisan tokoh mitologi Dieng, Nyai Roro Ronce seorang perempuan berambut gimbal, utusan Nyai Roro Kidul, yang dipercaya bertugas dan mendiami Dataran Tinggi Dieng. 

Melalui tokoh legenda Dieng lainnya, Kiai Kolodete, anak-anak berambut gimbal tersebut dititipkan. Kepercayaan lainnya menyebutkan bahwa Kiai Kolodete adalah leluhur masyarakat Dieng. Diapun sama dengan Nyai Roro Ronce berambut gimbal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline