Lihat ke Halaman Asli

Pengintegrasian Computational Thinking dalam Peningkatan Siswa Berpikir Kritis

Diperbarui: 19 April 2023   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Computational thinking (CT) adalah proses berpikir dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi dalam menentukan atau memilih solusi yang efektif, efisien dan optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses informasi (solusi) tersebut. Agen pemroses informasi yang dimaksud adalah manusia atau komputer. Persoalan yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari terdapat persoalan yang sederhana dan mudah diselesaikan, ada juga persoalan yang kompleks.

Persoalan yang kompleks bisa terdiri dari beberapa sub persoalan dan penyelesaiannya pun memerlukan beberapa strategi. Solusi yang diharapkan dalam penerapan CT sebagai strategi pemecahan masalah adalah solusi yang efektif, dimana hal ini berhubungan dengan melakukan sesuai yang dapat memberikan efek untuk persoalan yang dihadapi. Efisien yaitu berhubungan dengan strategi, dan optimal terkait dengan kondisi tertentu.  Penerapan CT tidak terbatas pada proses untuk menghasilkan cara penyelesaian yang dilakukan oleh komputer saja tapi juga dapat diterapkan untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari. 

Contoh lain pada penerapan CT dapat digunakan untuk memecahkan masalah matematika, membuat program komputer, dan tentunya dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari denga cara yang sistematis dan logis. Penerapan CT sangatlah penting dalam era digital saat ini, dimana teknologi semakin terintegrasi dalam kehidupan kita dan pentingnya kemampuan untuk berpikir secara komputasional menjadi semakin penting dalam banyak pekerjaan dan bidang.

Penerapan berpikir komputasi juga menjadi sangat penting untuk dilatih dan dibiasakan kepada generasi penerus bangsa, karena penerapan CT juga dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah, karena pada era ini, bentuk pembelajaran yang sifatnya hanya ceramah, dimana peserta didik hanya sekedar menjadi pendengar, sudah tidak relevan. Selain itu pada kurikulum terbaru dan era saat ini, bentuk pembelajaran yang cocok adalah bentuk pembelajaran seperti problem based learning atau project based learning

Oleh karena itu, karena CT merupakan proses berpikir, maka CT akan sangat cocok untuk diintegrasikan kedalam dua bentuk pembelajaran tersebut. Dengan CT, siswa akan terbiasa untuk berpikir sistematis dan menemukan solusi yang efektif, efisien, dan optimal saat menghadapi persoalan sederhana atau kompleks dalam persoalan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. 

Computational Thinking (CT) terdapat 4 fondasi yang mendasarinya, yaitu:

  • Dekomposisi

Dekomposisi adalah pembagian persoalan ke dalam beberapa sub-persoalan yang lebih kecil

  • Abstraksi

Abstraksi adalah proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dengan persoalan.

  • Pengenalan Pola

Pengenalan pola adalah pengamatan atau analisis terhadap berbagai kesamaan yang ada di antara persoalan-persoalan. Jika seseorang telah berkali-kali menyelesaikan persoalan, maka diharapkan dapat menemukan pola dari persoalan-persoalan sejenis dan juga pola dari solusi-soliso yang dirancang dan diimplementasikan

  • Algoritma

Algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan. Algoritma harus disusun dengan jelas, runtut, lengkap, efisien dan tidak menyalahi batasan-batasan dalam persoalan tersebut.

CT dapat diintegrasikan kedalam pembelajaran melalui beberapa cara, diantaranya adalah:

  • Tantangan bebras atau mengerjakan soal bebras
  • Permainan atau aktivitas fisik
  • Modeling atau simulasi
  • Analisis data
  • Persoalan dalam kehidupan sehari-hari
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline