Lihat ke Halaman Asli

Dennise Sihombing

Fulltime Blogger

Aku dan Commuterline

Diperbarui: 6 Desember 2015   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

Bercerita tentang Commuterline memang selalu menarik.Dan aku begitu bangga bercerita kepada teman-teman dan sanak keluarga tentang kelebihan dari Commuterline.Ya….seperti humas tidak resmilah kepada mereka yang belum menjadikan Commuterline sebagai  teman dalam keseharian aktifitas.Tempat tinggal saya di Margonda raya,Depok.Kantor saya di Kota.Setiap hari aku naik kereta dari stasiun UI menuju Kota.Beberapa temanku  yang juga kesehariannya naik kereta sering mengeluh ketika kereta bermasalah.Mulai ditahan mau masuk stasiun Gambir.Cukup lama memang,rata-rata 1 stasiun itu bisa berhenti 10 menit.

“Kepada seluruh penumpang kami mohon maaf atas keterlambatan kereta.Dikarenakan masih banyaknya antrian kereta menuju stasiun Kota!”,suara bergema diseluruh gerbong kereta

“Duh,ditahan lagi,ditahan lagi kapan beresnya nih kereta!”,gerutu seorang temanku

“Ini’kan bukan maunya Commuterline kaleee….ya memang padat,berjejer,mau bilang apa!Kamu mau si masinis main jalanin kereta tapi malah tabrakkan?”,aku balik bertanya

“Ya,aku telat nih,harusnya masuk jam 8,ini udah lewat 30 menit!”,gerutu temanku yang satu lagi

“Siapa suruh berangkat ngepas waktu.Spare waktu dong 30-60 menit di muka,seperti aku masuk jam 9 pagi,jadi masih panjang waktunya,sehingga tidak telat!”,terkesan aku ini  begitu membela Commuterline padahal aku berbicara secara rasio

“Janganlah selalu menyalahkan Commuterline!memangnya kalian tidak mendengar apa permintaan maaf  dari petugas.Pilih mana kereta jamnya sedikit kaya tahun lalu atau sekarang banyak tetapi rada tersendat?!”,kataku balik bertanya.Teman-temanku terdiam,mungkin dalam pikiran mereka masing-masing  jam rute perjalanan banyak tetapi tidak tersendat.

Agak susah ya aku pikir.Karena mulai dari stasiun Cikini rel kereta tidak hanya dari kereta jurusan Bogor ke Kota,melainkan dari Bekasi dan kereta Jawa juga diesel  lewatnya jalur yang sama.Cikini,Gondangdia,Gambir  sampai Kota.Terbayangkan padatnya lalu lintas di sepanjang rel kereta

Selain itu naik kereta jauh lebih cepat daripada bis ataupun ojek.Aku pernah coba ( ikut-ikutan teman ) ketika  kereta tertahan lama di stasiun Juanda.Memang agak lama sekitar 20 menit.Lalu aku memutuskan naik ojek menuju Kota,tempat kerjaku.Dan apa yang terjadi? Belum ada 5 menit aku berada di ojek keretapun jalan.Tidak lagi-lagi deh!Tetap saja Commuterline tidak tertandingi kecepatannya.

Oh ya aku punya testimony bersama Commuterline.Beberapa bulan yang lalu kereta di gerbong wanita padatttt….sekali.Aku berdiri dan waktu itu membawa laptop.Karena berat aku letakkan di bagasi.Tibalah saatnya turun di stasiun UI,tergesa-gesa .Dan saat sudah keluar di stasiun UI di tengah jalan aku baru tersadar  bahwa laptopku tertinggal.Wajahku pucat! Bagaimana kalau hilang?disana banyak sekali file.Langkahku berbalik menuju stasiun UI dan oleh petugas aku diarahkan ke ruang Informasi.Disana aku ditanya kronologis laptopku yang tertinggal.Naik kereta yang mana? Di gerbong apa?jam berapa? Tas laptopnya warna apa? Setelah itu petugas informasi bergerak cepat menghubung kereta yang baru saja aku naiki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline