Lihat ke Halaman Asli

Kelompok Unnes GIAT 3 Desa Sukomarto Ikut Andil dalam Edukasi Stunting kepada Ibu dan Anak di Desa Sukomarto, Kabupaten Temanggung

Diperbarui: 30 November 2022   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Posyandu Lansia di Dusun Tampingan/Dok pribadi

November, 2022 – Kelompok Mahasiswa yang mengikuti program KKN UNNES Giat 3 di Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Bersama Kader Posyandu Desa Sukomarto mengadakan kegiatan Posyandu, Posyandu Lansia, dan Posbindu di beberapa dusun yang ada di Desa Sukomarto. Kegiatan ini merupakan aksi nyata dari kepedulian terhadap kesehatan lansia, ibu dan anak, serta pencegahan Stunting yang ada di ligkungan sekitar desa.

Menurut World Health Organization, Stuntung merupakan gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting tidak dapat dibiarkan begitu saja. Karena Stunting dapat menyebabkan kondisi yang lebih buruk lagi kepada anak di hari-hari kedepannya. Stunting dapat terjadi karena kekurangan gizi disaat bayi masih berada didalam kandungan. Kondisi ini dapat terjadi apabila ibu hamil bertempat tinggal di area yang kekurangan air bersih, memiliki sanitasi yang buruk, sehingga berpengaruh pada imunitas tubuh dan perkembangan otak anak.

Anak yang menderita Stunting dapat diketahui dengan beberapa ciri. Ciri-ciri anak yang menderita stunting meliputi:

  • Tinggi dan berat badan relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan anak seusianya
  • Rentan mengalami gangguan pada tulang.
  • Mengalami gangguan tumbuh kembang.
  • Rentan mengalami gangguan kesehatan.
  • Terlihat lemas secara terus menerus.
  • Kurang aktif.

Bidan Desa Sukomarto, Asmiyatun, A. Md. Keb., yang merupakan narasumber pada kegiatan posyandu dan sosialisasi stunting di Desa Sukomarto menjelaskan bahwa terdapat 3 sampai 6 anak di Desa Sukomarto yang terindikasi stunting, namun kondisi tersebut bukanlah kondisi yang buruk dikarenakan kondisi anak-anak tersebut berangsur membaik. Ibu Asmi Bersama mahasiswa KKN Unnes Giat 3 mengawali kegiatan dengan berpartisipasi Bersama kader posyandu, dengan melakukan checking kepada ibu dan anak yang datang di posyandu seperti pengecekan tinggi dan berat badan bayi dan memantau data tinggi dan berat badan bayi secara berkala di setiap bulan, selain itu, pengecekan juga dilakukan kepada ibu hamil atau menyusui, namun untuk ibu hamil atau menyusui juga disertai dengan pengecekan tensi atau tekanan darah. Dan juga diadakan senam Bersama lansia untuk menjaga kebugaran tubuh para lansia, senam dipimpin oleh ibu Asmi sebagai instruktur senam.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi penyuluhan dan pencegahan stunting oleh Mahasiswa Unnes Giat 3, materi tersebut berisi tentang pengertian stunting, ciri-ciri anak menderita stunting, dampak dari stunting, penjelasan tentang stunting lebih lanjut yang disajikan melalui video, pentingnya peran ASI dalam pencegahan stunting, pencegahan stunting, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab kepada ibu hamil dan meyusui yang menghadiri kegiatan.

Kegiatan ini dilakukan selama bulan November dengan diawali di dusun Gembiro pada tanggal 2 November 2022, kemudian dilanjutkan di dusun tampingan pada tanggal 7 November 2022, dan diakhiri di dusun Bentisan pada tanggal 9 November 2022. Dengan kegiatan ini, diaharapkan warga Desa Sukomarto meningkatkan kepeduliannya terhadap bahaya stunting dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan stunting dan ancaman kesehatan lainnya yang dapat terjadi pada ibu hamil atau menyusui dan anak.

Penulis: Kelompok UNNES Giat 3 Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Dosen Pembimbing Lapangan: Eem Munawaroh, S. Pd., M. Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline