Lihat ke Halaman Asli

Denni Candra

Praktisi HR dan Penulis

Permen = Uang Kembalian ...???

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyaknya pengaduan masyarakat tentang penggunaan permen sebagai alat pengembalian transaksi perdagangan ritel membuat pemerintah gerah. Departemen Perdagangan (Depdag) minta para pedagang eceran tak lagi menjadikan permen sebagai ganti uang kembalian kepada konsumen. ... (sumber : kompas.com)

Ini adalah kejadian yang sering saya alami setiap hari, terlebih lagi kalau berbelanja di supermarket. Tetapi kalau saya belanja di pasar tradisional saya jarang mengalaminya karena di pasar tradisional harga barang yang dijual selalu pas kalau gak 500 perak ya 1000, beda kalau di supermarket dan pasar modern lainnya yang harga barangnya pakai pecahan recehan tetapi mereka tidak menyiapkan uang kembalian malah menjadikan permen sebagai uang kembaliannya. Seharusnya alasan sulit mencari uang receh tidak dijadikan kambing hitam untuk menjadikan permen sebagai kembalian, seperti yang diungkapkan Ery Setiawan, Kepala Bagian Pengelolaan Uang Keluar BI ”Perusahaan ritel bisa menukar ke BI dan kami sudah menyediakan”.

Untuk kasus ini saya pernah adu mulut dengan salah seorang kasir di sebuah supermarket ketika saya berbelanja. Ketika melakukan pembayaran saya di kasih kembalian permen 4 biji dengan alasan mereka tidak ada uang kembalian.

"maaf pak kembaliannya permen aja ya 4 biji, kami gak ada uang receh" kata kasirnya

"emang nantinya kalau saya berbelanja lagi di sini bisa gak permen itu saya pakai sebagai alat pembayaran kalau uamg saya kurang?" saya balik bertanya kepada kasir tersebut

"ya gak bisa pak, kan permen bukan alat pembayaran" balasnya

"permen bukan pembayaran tapi alat pengembalian ya?"

"ya udah kalau anda gak ada duit kembaliannya ya udah saya biar belanja ditempat lain saja" jawab saya sambil berlalu pergi dan gak jadi belanja di tempat tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline