Lihat ke Halaman Asli

Burung Liar di Jakarta?

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Musim panas sudah mulai bergulir, meskipun pancaroba masih menyisakan kencangnya angin yang menenteng kumpulan debu sehingga mata ini kadang terasa perih dan rambut cepat sekali kumal. sekumpulan burung elang laut berputar putar diatas sebuah sumur minyak milik aramco. aramco adalah pertaminanya saudi arabia, yang masih menyantumkan nama amerika sebagai joint partner usahanya,arabia america corporation kalau tidak salah.

elang elang itu mungkin berjumlah ratuasan ,sepertinya elang elang ini tak perduli dengan riuh dan gemuruh eksavator dan buldozer yang sedang membangun kawasan pengeboran baru di seberang highway haramain street.lalu lalang mobil mobil dengan kecepatan tinggi tak menyurutkan semangat elang elang ini untuk tetap menjaga jamaah mereka. Hanya beberapa ratus meter dari situ puluhan merpati liar bertengger diatas sebuah casino dan restaurant yang baru saja ditutup oleh "PEMDA" Jeddah karena dianggap mengganggu pemukiman warga.atau mungkin karena alasan lain entahlah..mungkin sisa makananlah yang jadi incaran segerombolan merpati ini.senang sekali menatap mereka rasanya seperti sedang memutar kehidupan beberapa tahun yang lalu, saat berada di kampuang nan jauh di mato....he..he.. Ingat sekali ketika diantar bapak untuk cukur rambut di DPR(Dibawah Pohon beRingin) kepala ini pernah merasakan bagaimana nikmatnya kejatuhan kotoran burung belibis yang memang dilindungi kelangsungan hidupnya di kota kelahiran saya.formasi yang mereka peragakan ketika terbang berjamaah itu memang sungguh menajubkan,mirip anak panah yang melesat tiap pagi dan sore melintasi langit. Memang selama di saudi saya masih banyak menemukan burung burung liar,selain juga manusia manusia liar.burung gagak yang di daerah pedalaman di indonesia saja sulit ditemukan,disini sering kali mendengar suaranya.apalagi untuk seukuran kota metropolist seperti jakarta,kepingin melihat burung ya pergi ke ragunan atau ke taman barito.yang pasti burung di jakarta identik dengan jeruji bambu atau jeruji kayu.sedangkan yang ada di alam bebas kalau tidak bisa ditangkap ya di bedil....halah...halah... Mengharapkan melihat burung terbang di alam bebas di jakarta seperti mengharapkan kejahatan criminal surut, bagaimana nyawa binatang dihargai jika nyawa manusia saja begitu murah dan kita bisa menyaksikan di berita berita pembunuhan di media hampir tiap hari..... Salam.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline