Lihat ke Halaman Asli

raden kuswanto

saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

Mengenal Makna Angka 1 Sampai dengan 10

Diperbarui: 26 April 2021   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna angka. | pexels

Sebelumnya tulisan saya ini sudah saya tulis di blog saya yang lain dan di forum kaskus. Di sini saya hanya memuat ulang saja. Saya mencoba memaknai ulang hakikat dari angka 1 sampai angka 10. silahkan disimak

Angka 1 (satu)

Angka satu ditulis atau digambarkan dengan satu garis lurus dari atas ke bawah (1), sama dengan penulisan atau penggambaran huruf alif ().

Angka satu ataupun huruf alif sama-sama melambangkan Allah subhanahu wa ta'ala (Allah yang maha suci lagi maha tinggi) karena itu digambarkan dengan garis lurus dari atas ke bawah, hal ini mengisyaratkan Allah yang  Maha Berdiri Sendiri (mandiri) sesuai Asma-Nya Al Qayyum (Maha Berdiri Sendiri), Dialah Allah yang Maha Tunggal (Al Wahiid) dan Allah Maha Satu (Al Ahad). Juga Dialah Allah yang Maha Tinggi (Al Aliyu)

Angka satu adalah permulaan, sama dengan asma Allah Al Awwalu (Maha Awal) dan inilah keistimewaan angka satu. Dia tidak bisa disusun dari angka lain, atau dibuat dari bilangan lain. Tetapi angka satulah yang menyusun bilangan (angka) lain. Karena itulah angka satu mempunyai sifat sang pencipta, Al Kholiq (Allah sang Maha Pencipta).

Allah subhanahu wa ta'ala  menciptakan mahlukNya semuanya berpasang-pasangan, oleh karena itu setelah angka satu maka selanjutnya adalah angka dua.

Angka 2 (dua)

Angka 2 adalah lambang dari "mahluk ciptaan Allah" yang berpasang-pasangan untuk saling melengkapi.

"Interupsi-interupsi!"

"Maaf Mas Kus! Angka 2 kan bisa diperoleh dengan 1+1=2. Apakah itu berarti Allah menciptakan dirinya sendiri sehingga menjadi 2? Atau Allah membagi dirinya sendiri menjadi dua?"

"Sek yo le, ojo nyelat lek enek wong ngomong. Gorong wayahe kowe tak warahi tambah-tambahan utowo bagi-bagian. Manengo urutane kuwi seng bener "ping poro lan sudo". Engko yen wes wayahe tak warahi, mung sak iki rungokno ae nganti mari." 

Alih bahasanya kira-kira seperti ini:

"Bentar dulu dek, jangan memotong orang bicara. Belum waktunya kamu belajar penjumlahan atau pembagian. Lagian urutan yang benar itu "perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan". Nanti jika sudah saatnya akan aku ajarkan, hanya sekarang dengarkan sampai selesai."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline