Lihat ke Halaman Asli

Deni Yusup

Besama meraih mimpi membangun bangsa

Mentalitas yang Kuat dalam Menyikapi Wabah

Diperbarui: 21 April 2020   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tangung jawab yang besar menuntut kekuatan yang besar ungkapan ini menjadi relevan dalam kondisi hari ini, dimana kita mengalami wabah virus corona yang telah berlangsung hampir satu bulan lebih dari awal maret pemerintah mengumumkan pasein pertama yang telah terinfeksi virus corona di Indonesia.

Awal maret yang menjadi ukuran awal dalam melihat wabah corona menimpa bangsa ini, seiring waktu sampai saat ini pasein yang terjangkit virus corona terus bertambah, pemerintah tiap hari mengumumkan jumlah pasein yang positif terkena virus corona. 

Dari data yang diperlihatkan ke publik ada sekitar kurang lebih telah mencapai enam ribuan warga Indonesia yang positif virus corona,ditambah dengan status pasen ODP dan PDP jumlahnya udah puluhan ribu, seperti disebutkan di awal kalimat bahwa Tangung jawab yang besar menuntut kekuatan besar, kekuatan besarnya  dalam mensikapi wabah saat ini yaitu semua kompak bahu membahu untuk bisa mengatasi musibah kesehatan ini. 

Seluruh dunia merasakan wabah ini otoritas kesehatan dunia WHO telah mengumumkan bahwa wabah ini adalah pandemik global, sampai saat ini belum ada  penemuan obat atau vaksi untuk virus ini.

Masa saat ini menjadi ujian kepada dunia, apakah akan bisa secepatnya mengatasi pandemik ini? semua negara telah kena imbas dari wabah ini seperti diketahui bersama bahwa awal mulanya virus ini dari Wuhan China awal desember  tahun 2019. sampai sekarang telah menyebar keseluruh dunia di Wuhan sendiri wabah ini telah menurun tetapi di negara-negara lain virus ini terus berkembang dan menjadi momok yang menakutkan bagi penduduk dunia.

Dampak Sosial

Dalam tulisan ini tidak membahas bagaimana mengatasi wabah ini dari sektor kesehatan saja, akan tetapi akan melihat bagaimana individu atau masyarakat yang terdampak dari proses musibah kesehatan, ada rasa kepanikan sebagai besar dalam meresponya, informasi yang begitu banyak dan  masif tentang wabah  menimbulkan kepanikan  tersendiri bagi masyarakat.

Ada gejala sosial yang terjadi melihat fenomena wabah ini, dimana hampir semua orang di Indonesia merasakan panik, untuk menjawab itu pemerintah sekarang telah menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa kota yang menjadi episentrum penyebaran virus corona di DKI Jakarta,tanggerang, Bekasi, Depok dan Bogor. Ini semua daerah  penyanggah ibu kota yang populasi penduduknya banyak  menjadi zona merah dalam penyebaran virus corona.

Dampak kurangnya edukasi penjelasan yang menyeluruh mengkibatkan wabah ini menjadi gejolak sosial telah menjadi persoalan sosial serta persoalan lain termasuk sektor  ekonomi bukan hanya kesehatan semata dengan ada kebijakan PSBB yang mengisyaratkan untuk semua orang beraktivitas dari rumah, otomatis perekonomian terhambat dan melambat. 

Pemerintah mengeluarkan kebijakan ekonomi untuk mengantisipasi  dengan  mengeluarkan kebijakan bantuan tunia dan sembako serta pogram pra- kerja bagi pekerja-pekerja yang terkenan PHK  dalam masa pandemik dan masyarakat yang memerlukan pekerjaan.

Tangung jawab yang besar yang di pikul oleh pemerintah, semestinya harus di sadari oleh semua elemen bangsa tidak bisa dilakukan oleh hanya satu elemen saja, kita mengetahuai kompleksitas persoalan ini menimpa keberbagai sektor dan praktis semua sektor menurun. Dunia usaha kena imbasnya, KADIN dan  Asosiasi di sektor lain sedang berusaha  membantu upaya yang dilakukan oleh pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline