Lihat ke Halaman Asli

Deni Toruan

Pendukung Timnas Belanda

Semua Ini tentang Puan? (Tentang Prabowo Menjadi Calon Menhan)

Diperbarui: 22 Oktober 2019   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang kawan di grup WA bertanya, "Kok bisa ya Pak Prabowo jadi calon Menhan? Kansebelumnya rival dengan Pak Jokowi. Harusnya beliau di luar saja,jadi pihak oposisi". Dia melayangkan pertanyaan ini sambilmem-forward pemberitaan salah satu media online tentang kedatanganPak Prabowo ke istana sore tadi.

Membaca pertanyaanini, insting pengamat kampungku langsung muncul. Insting pengamatyang  sedikit mirip dengan pengamat politik yang ada di tivi-tivi itu:).

"Oh..saya baca inisemua muaranya untuk Puan Maharani", jawab saya.

"Bah..kok bisalari dan melompat ke sana. Jauh kali kapal itu", tanya seorangkawan yang lain.

"Begini. Dugaan saya ini masih terkait dan bermula dari peristiwa nasi goreng di Teuku Umar beberapa waktu yang lalu. Saat itu Megawati menjamu Prabowo makan dengan hidangan nasi goreng. Memang kemesraan ini seolah mengulang kemesraan di 2009, ketika mereka sama-sama berpasangan di pilpres 2009.

Tapi menurut saya,pertemuan itu tidak semata-mata bicara nostalgia 2009. Tidak jugahanya untuk rekonsiliasi pertarungan 2019 yang baru saja berlalu.Saya melihat ini lebih diarahkan ke 2024 nanti. Pertarungan pilpresdi 2024", tulis saya untuk memberi gambaran awal.

"Trus, apahubungannya? Kalau bicara 2024, apa hubungan dengan Puan Maharani?",tanya kawan itu lagi sedikit mendesak.

"Yah, Bu Mega kan pasti ingin Puan Maharani tidak hanya sebagai Ketua DPR saja. Pasti lebih dari itu. Bu Mega ingin Puan Maharani suatu saat nanti bisa menjadi presiden dari partai PDIP. Namun sebelum ke tahapan presiden, mungkin mulai dulu dengan menjadi wakil presiden. Tentu untuk tujuan itu, pilihan yang paling masuk akal adalah menjadi wakil presiden nya Pak Prabowo dulu di 2024 nanti. Puan Maharani ingin jadi wapres dulu, dan Prabowo masih ingin bertarung jadi presiden di 2024, nah...klop lah itu barang.

Jadi ini seolah-olahmengulang kembali pengalaman indah kebersamaan di 2009 yang lalu. Danjuga seolah menegakkan kembali perjanjian Batu Tulis yang sudahpernah ditandatangani. Jadi ceritanya, bisa jadi ini seperti"perjanjian yang tertunda selama 10 tahun". Tidak bisa 2014, 2024pun jadilah."

"Kan elektabilitasPuan Maharani nggak terlalu baik. Bagaimana pula nanti pasangan itubisa bersaing di 2024?" tanya kawan yang posting topik ini pertamakali.

"Nah, ini hal menarik untuk diamati. Tentu akan susah bersaing kalau jalurnya melalui pemilihan presiden/wakil presiden secara langsung. Karena itulah dipikirkan alternatif lain. Saya mau nanya dulu, menurut kalian mengapa akhir-akhir ini gencar diisukan untuk amandemen UUD? PDIP juga gencar menyampaikan isu ini ke publik. Apakah amandemen ini hanya terkait dengan penerapan kembali GBHN? Menurut saya sih tidak. Tidak sama sekali. Mungkin kita terlalu naif kalau hanya dibatasin untuk penerapan kembali GBHN. Saya lihat amandemen ini akan didorong untuk mengubah UUD kita, terutama pemilihan presiden/wakil presiden. Akan ada amandemen UUD yang mengarah pemilihan presiden dan wapres dilakukan oleh MPR, bukan lagi secara langsung.    

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline