Lihat ke Halaman Asli

BNI Siap Gelontorkan Dana KUR 11,5 triliun

Diperbarui: 2 Maret 2016   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi (sumber: print.kompas.com)"][/caption]JAKARTA -Langkah besar pemerintah mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) direspon kala ngan perbankan. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) siap menggelontor dana kredit usaha rakyat (KUR) berbunga sembilan per sen se nilai Rp 11,5 tri liun tahun ini. “Melihat prospek ekonomi dan pengalaman kita menyalurkan KUR tahun ini, target penyaluran KUR Rp 11,5 tri liun, optimis akan ki ta penuhi,” ujar Dirut BNI Achmad Baiquni kepada pers di sela peringatan ulang tahun BNI ke 70 di Jakarta, kemarin (26/2).

Dia mengungkapkan, BNI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 3 triliun dari target Rp 3,2 triliun sepanjang 2015 lalu. “Artinya kita berhasil menyalurkan sekitar 95 persen dari target. Dengan daya dukung yang semakin baik, dan suku bunga sembilan persen. Target Rp 11 triliun untuk penyaluran KUR sepanjang 2016 optimis akan kita capai,” imbuhnya.

Dorongan BNI pada pengembangan KUR diha rapkan bisa menumbuhkan kapa sitas para pelaku usaha pemula agar terus naik kelas menjadi enterpreneur yang mandiri. Dengan ringannya suku bunga KUR yang ditetapkan pemerintah pada level 9 persen.

BNI optimistis penyaluran KUR tahun 2016 akan jauh lebih cepat dibandingkan 2015. Secara keseluruhan, BNI berharap kredit sepanjang 2016 akan tumbuh antara 14-16 persen dibanding realisasi kredit tahun 2015 yang mencapai Rp 326,1 triliun. Baiquni menyatakan kesiapan menurunkan tingkat suku bunga kreditnya sejalan dengan rencana pemerintah mendorong bank untuk menu runkan suku bunga, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Untuk menurunkan bunga, kita akan melakukan efisiensi. Dengan efisiensi kita akan berhasil menekan biaya dana. Kita berharap turunnya bunga akan mendorong ekonomi, dan itu bagus juga untuk perbankan,” katanya.

Dirinya juga meyatakan bahwa BNI siap untuk bersinergi dengan BUMN yang lain, terutama untuk pembiayaan proyek-proyek infrastrukturyang membutuhkan dana besar. karena selama ini kucuran dana dari bank BNI untuk pembangunan infrastruktur juga terus meningkat. Dari Rp. 53,054 Trilun di tahun 2013 menjadi 66,193 triliun pada akhir tahun 2015 lalu.

Di sektor pembiayaan perumahan, BNI yang kini juga banyak melakukan penya luran kredit pemilikan rumah (KPR) menawarkan tingkat bunga 8,7 persen untuk jangka dua tahun dan 10,7 persen dari tahun ketiga hingga tahun ke lima. “Penurunan bunga untuk KPR, kita harapkan bisa membantu program pemerintah dalam menyediaan perumahan yang baik bagi masyarakat dengan harga dan cicilan terjangkau,” kata nya.

Pemerintah telah men canangkan pembangunan perumahan sebanyak satu juta unit rumah setiap tahun untuk mengejar back log perumahan yang mencapai 15 juta unit rumah hingga saat ini.

sumber: Radar Surabaya 27 februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline