Lihat ke Halaman Asli

4 Bank Syariah Milik BUMN Batal Gabung

Diperbarui: 19 Februari 2016   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gatot Tri Hargo (sumber: kompas.com)"][/caption]Jakarta- rencana pemerintah untuk menggabungkan empat bank syariah BUMN guna mengakumulasikan modal telah dibatalkan. Kementrian BUMN sebagai pemegang saham terbesar dari empat bank tersebut memberikan kebebasan pada manajemen untuk mencari partner strategis untuk meningkat kan modal. "rencana penggabungan Bank syari'ah BUMN batal", ujar Deputi Bidang Usaha jasa Keuangan. Jasa survei dan Konsultan Kementrian BUMN Gatot Tri Hargo kepada wartawan kemarin,(16/2)

Rencana penggabungan bank ini telah disiapkan sejak tahun 2015 lalu. Langkah ini bertujuan meng­himpun peningkatan aset yang di harap kan bisa lebih efisien dan lebih berkontribusi dalam pe ningkatkan pasar perbankan syariah di Indonesia. Meski membatalkan merger, Kementrian BUMN berharap perbankan syariah bisa terus meningkatkan kemampuan­ nya dalam meningkatan pang­sa pasar di dalam negeri. Salah satu langkah yang bisa ditem­puh adalah dengan mencari partner strategis pada empat bank BUMN syariah itu.

“Kita berikan keleluasaan ke­ pada pada direksinya untuk mencari partnet yang cocok sehingga setiap bank bisa terus berkembang,” imbuh Gatot. Dia mengungkapkan pemba­ talan penggabungan telah disetujui Otoritas Jasa Keua­ngan (OJK). Pembatalan peng gabungan diputuskan Ke­mentrian BUMN karena per­bankan syariah memiliki per­soalan berbeda dengan per­bankan konvensional. “Mitra staregis di harapkan bukan sekedar menambah ekuitas, tetapi juga kemampuan dalam pengembangan teknologi dan knowledge ,” imbuh Gatot.

Pada bagian lain, Gatot mengungkapkan rencana pembentukan holding empat Bank BUMN yang diharapkan bisa terbentuk paling lambat pada 2018. Konsep pembentukan holding empat bank BUMN meliputi Bank Mandiri, Bank Negara Indo nesia (BNI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) akan berada dalam satu nauangan perusahaan yang hingga kini masih disiapkan pe merintah. “Empat bank BU­MN ini tetap berdiri sendiri, tapi di atasnya ada satu peru­sahaan yang akan men jadi hol­ding,” ungkap Gatot. Tujuan pembentukan holding untuk efisiensi, seperti dalam penghimpunan dana. Peru­sahaan induk dapat meng aku­mulasi kekuatan seluruh bank untuk menarik dana lebih besar dan murah.”Kita ingin mencari pendanaan murah. Kalau lebih besar modalnya kan lebih ba­gus,” ujarnya.

sumber: radar surabaya 17 februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline