Lihat ke Halaman Asli

Denis Guritno Sri Sasongko

Pendidik dan Pembelajar

Live in di Paroki Boro, Apa yang Menarik?

Diperbarui: 7 Oktober 2023   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Yuk kita cerita. Kali ini, pengalaman live in di Boro-DIY, 15-20 Januari 2023. Tempat ini kukenali dari berbagai literatur Sejarah Gereja. Sebut saja Rm. J.B. Prennthaler, SJ, pastor Jesuit yang dimakamkan persis berdekatan dengan Gereja St. Theresia Lisieux, Paroki Boro.

Kami berangkat pada Minggu (15/1/2023) dengan tiga armada Bus Ramayana. Selain mengenali medan, moda transportasi ini nyaman untuk kami pakai sampai ke Paroki.

Proses keberangkatan benar-benar ekstra. Dua tahun lebih aktivitas di luar sekolah sangat terbatas. Itulah sebabnya masing-masing dari kami pun harus memastikan diri sehat dan negatif covid.

Selesai SWAB, kami berkumpul di area membran sekolah untuk cek dan ricek, briefing, serta memohon perlindungan Tuhan dengan berdoa bersama. Terimakasih untuk orangtua, papa mama, bapak dan ibu sekalian yang mendukung, mendoakan, dan memberikan kepercayaan kepada masing-masing, putra dan putrinya. Cemas dan kangen pasti ada, tetapi orangtua tentu ingin mendidik putra dan putrinya untuk belajar beradaptasi, makin mandiri, dan melihat realitas kehidupan yang jauh lebih luas.

Perjalanan kami sampai ke Paroki Boro lancar. Tepat pkl. 03.30 sudah memasuki pelataran samping Gereja. Sambil menunggu persiapan pagi, barang-barang kami turunkan dari Bus. Kembali, hujan rintik-rintik turun membasahi bumi.

Setelah sarapan, kami masuk ke dalam Gereja untuk sesi perkenalan dan serah terima pada pihak Gereja. Kemudian, berurutan dari lingkungan Gerpule, Gejlig, dan Nglebeng diantar menuju ke masing-masing kapel.

Sambutan hangat dari warga membuat kami segera menangkap harmoni dan kearifan masyarakat. Hal biasa untuk saling menyapa ketika bertemu di jalan. Tak heran, satu sama lain saling mengenal. Harmoni tak hanya dengan sesama, tetapi alam yang asri membuat kami lekas kerasan tinggal di sini. Terima kasih Paroki Boro. Sampai bertemu di lain kesempatan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline