Lihat ke Halaman Asli

Denis Guritno Sri Sasongko

Pendidik dan Pembelajar

Mengikis Ironis dengan Sisi Humanis

Diperbarui: 15 Oktober 2021   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi ini, saya mendengarkan tayangan podcast. Empunya Channel adalah Pak Akbar Faizal. Politikus kawakan yang saya pikir namanya tidak asing bagi khalayak ramai. Beliau sering duduk, berdiskusi dan berdebat di beberapa tayangan televisi. Bahkan kalaupun jarang lagi menonton televisi. Coba saja ketik nama beliau di Channel YouTube. Pasti kita langsung diarahkan pada satu channel podcast #AkbarFaizalUncensored.  

Saya tidak sedang mengendorse beliau, tetapi setidaknya dengan tulisan ini, saya ingin berbagi refleksi saya dibarengi gaya beliau yang sederhana dalam bertutur, namun lugas, tegas, dan tajam dalam perumusan pertanyaan. 

Berbeda tentu dengan gaya podcaster lain. Tak perlu saya sebut. Atau mungkin juga karena pengaruh usia saya, cukup nyaman di telinga saya mendengarkan narasumber berbagi kisahnya satu demi satu dan runtut. 

Tak terasa, hampir satu jam dan telinga saya pun belum lelah mengikuti alur logika pembicaraan dalam podcast yang beliau gawangi. 

"Jika memberi energi positif pada tumbuhan ini, maka ia pun akan memberikan umpan balik energi positif pada kita. Begitu pula manusia." ungkap pak Marthinus 

 

Dalam rangkaian cerita yang dikisahkan runtut, Pak Marthinus berbagi pengalaman dan keyakinannya. Kalimat yang saya tuliskan di atas adalah salah satu di antaranya. Keyakinan hidupnya setidaknya menunjukkan bahwa kehidupan jauh lebih berharga daripada kematian. 

Cinta mendorongnya untuk menunjukkan sisi humanis. Bagi yang belum menyaksikan tayangannya, saya share videonya dalam tulisan ini. Silakan klik saja. Tapi, bagi yang ingin tahu kisahnya dalam tulisan, izinkan saya bercerita. 

Hadir dalam podcast ini,  Irjen. Pol. Marthinus Hukom. Mendengar namanya, mungkin sebagian kita, termasuk saya tidak begitu akrab. Atau mungkin saya juga yang tidak mengikuti perkembangan.

Namun, dari podcast ini, saya dikenalkan pada sosok beliau yang sejak berpangkat Kompol, terus berkutat di detasemen khusus anti teroris dan malang melintang dan berbagai operasi anti teror di seluruh kasus teroris di tanah air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline