Lihat ke Halaman Asli

Deni Sahmaulana

Kepala SMP Islam Terpadu Auliya

Teori Behavior: Pandangan Reward and Punishment pada Siswa

Diperbarui: 20 November 2022   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perpektif pembelajaran behaviorisme adalah psikologi prilaku. Artinya apapun yang dilakukan manusia, baik pikiran, Tindakan dan perasaan itu semua adalah perilaku yang dapat diamati. (Subakti, et al, 2022). Menurut teori behavior bahwa perilaku manusia akibat interaksi dari stimulus dan respon. Respon atas stimulus yang dapat diperkuat atau diperlemah ( bahkan hilang), dengan adanya reinforcement. Reinforcement yang dimaksud disini adalah reward and punishment.

Dalam membentuk karakter dan kebiasaan baik siswa, guru dapat memberikan stimulus-stimulus bagi siswa yang dapat berupa pemberian materi nilai-nilai agama dan norma, tauladan yang baik atau berupa tata tertib. Untuk mengarahkan pada respon yang diharapkan maka sekolah dapat memberikan reward and punishment, yang dapat diganti istilahnya dengan pengahargaan dan konsekuensi.

Siswa yang mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan sekolah, mengikuti tauladan yang diberikan dapat diberikan penghargaan. Penghargaan disini bukan berorientasi pada hadiah atau materi, penghargaan dapat diberikan berupa pengakuan atas prestasi, kata-kata yang menunjukan apresiasi ( contoh : selamat, bagus, dsb) atau menjadikan siswa tersebut sebagai role model bagi teman-temannya.

Sebaliknya siswa yang belum mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan sekolah, melanggar tata tertib dapat diberikan konsekuensi atas perilakunya. Konsekuensi yang diberikan tentu harus yang membangun dan menyadarkan, bukan berorientasi pada pemberian hukuman. 

Konsekuensi tidak selalu harus berupa sanksi, konsekuensi dapat berupa pelaksanaan program penguatan karakter. Tentu saja observasi  dan pengamatan akan hambatan siswa dalam pelaksanaan nilai yang diinginkan harus dilakukan dengan cermat. Karena sering kali siswa tidak melaksanakan nilai-nilai sekolah bukan karena tidak mau tapi karena memiliki hambatan yang mereka tidak mampu menyelesaikannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline