Dari judulnya sudah sangat jelas bahwa keberhasilan atas GOLKAR dalam kudeta atas PSSI dan hingar bingarnya antusias suporter mendukung TIMNAS VS ARAB SAUDI tidak akan telepas dari kedua media yang dimiliki Bakrie selain VIVANEWS.
Anggapan tersebut bisa dibenarkan. Tengoklah Final aff 2010, suporter berebut tiket walau harga tiket melambung tinngi. Nurdin pernah mengatakan Keberhasilan TIMNAS saat itu adalah hasil karya GOLKAR.
Dibalik kesuksesan tersebut dimanakah posisi TVONE dan ANTEVE:
1. Untuk kasus Kudeta kita semua tahu, mereka terus menerus memojokan PSSI dari mulai JLC, TVONE SPORT ataupun tayanga ISL,
2. untuk kasus TIMNAS, TIMNAS lalu nyaris tak ada pemberitaan, walaupun ada isinya hanya memojokan dengan alsan tak diisi oleh pemaen berkualitas, pelatih berkualitas dan juga management yg tak berkualitas.
Sesungguhnya sah-sah saja kedua media corong Bakrie tersebut melakukan pembenaran kesalahan atas realita. Namun yg patut kita kritisi adalah pembodohan terhadap masyarakat awam. sehingga masyarakat awam yg merupakan sebagian besar rakyat indonesia tergiring oleh opini palsu kepentingan bisnis Bakri dan kepentingan politis GOLKAR.
Mendengar kata pembodohan masyarakat, pembodohan apa yang dimaksud.
1. Tengoklah Penggiringan opini sesat lewat medianya yang tiada henti, dimana PSSI telah melakukan kesalahan besar dengan melanggar statuta, sehingga lahirlah KPSI sebuah organisasi yang bekerja menyelamatkan PSSI. Dari apa?????
2. Tengok pula penggiringan suporter atas TIMNAS AFF 2010 maupun versus Arab Saudi peranan kedua media ini tidak bisa dipandang sebelah mata, dan saya beri nilai 4 jempol untuk publiksainya.
Jadi jika ada ISL lovers dan GOLKAR Lovers Bersuka cita atas kemenangan Atas KLB, juga kemenangan atas kembalinya suporter mendukung TIMNAS, hal itu tak bisa leupas dari peranan media corong Bakrie tersebut yaitu TVONE dan ANTVE.
Fenomena dukungan masyarakat sangat tipis atas PSSI lalu maupun TIMNAS nya, hal itu sangatlah wajar karena PSSI lalu tdk didukung oleh soliditas partai maupun kepemilikan atas media.