Lihat ke Halaman Asli

Deni Mildan

Geologist, Dosen

Masa Bulan Puasa Ga Bikin Kolak?

Diperbarui: 21 Maret 2023   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kolak pisang (pexels.com)

"Bentar lagi Bulan Puasa ya, bu. Berarti kita nanti bikin kolak buat buka", ujar Si Ceuceu, ART kami di rumah.

"Kita malah ga pernah bikin-bikin kolak gitu, Ceu", jawab istri saya.

Si Ceuceu malah terkejut. Dia heran, jarang menemukan orang yang tidak makan kolak saat berbuka puasa. 

Bukan tidak pernah sama sekali sih. Hanya saja sejak saya sekeluarga tidak lagi tinggal dengan mertua, saya dan istri sepakat untuk tidak masak yang aneh-aneh saat Bulan Ramadan, termasuk kolak.

Salah satu faktor penyebabnya adalah saya yang tidak terlalu suka makanan yang terlalu manis dan berat saat mulai buka puasa. Sudah lebih dari 5 tahun saya membiasakan diri hanya minum air putih dan makan kurma, atau makanan ringan manis lainnya.

Awal menjalani kebiasaan ini rasanya cukup aneh. Ada perasaan ingin sekali makan beragam makanan manis, termasuk kolak. Namun lama kelamaan, saya terbiasa dengan menu buka puasa yang lebih sederhana.

Ada beberapa hal yang membuat saya menahan diri untuk mengonsumsi makanan manis saat buka puasa, khususnya kolak.

Kolak membuat cepat kenyang

Kolak umumnya mengandung santan. Santan menambah cita rasa dan membuat makanan lebih lezat.

Akan tetapi, karena santan tinggi lemak jenuh dan kalori, santan membuat perut jadi cepat kenyang. Kondisi perut kenyang ini seringkali menganggu saat hendak melaksanakan kegiatan malam Ramadan. 

Kalau sudah kenyang, sudah bisa dipastikan kantuk mudah datang.

Santan bukan sahabat asam lambung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline