Lihat ke Halaman Asli

Deni Mildan

Geologist, Dosen

Mengapa Kita Suka Ngemil?

Diperbarui: 13 Juli 2021   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cemilan (Sumber: Pixabay)

Cemilan dan ngemil merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dimana pun kita berada, pasti selalu ada cemilan apapun bentuknya.

Di masyarakat Sunda misalnya, cemilan merupakan salah satu hal yang bisa dibilang wajib tersedia di meja tamu. Jenisnya banyak, di antaranya kacang goreng, keripik seroja, dan opak.

Pagi hari ngemil bahkan jadi "ritual" sebelum beraktivitas. Di temani segelas kopi, hadir piring yang penuh dengan singkong rebus, pisang goreng, combro, cireng, dan lain sebagainya. Orang Bandung bahkan menamai makan cemilan sebagai "ngopi", meski tanpa kopi sekali pun.

Kita juga seringkali menyediakan cemilan di ruang pribadi, entah di tempat kerja maupun di rumah, mulai dari yang manis hingga asin, yang biasa hingga cemilan viral juga ada. Anak kos biasanya punya banyak stok cemilan selepas kembali dari kampung halaman. Saya pun demikian.

Indonesia termasuk negara dengan konsumsi cemilan tertinggi. Studi yang dilakukan Mondelez International menyebutkan bahwa rata-rata orang Indonesia ngemil hampir tiga kali sehari, lebih tinggi dari rata-rata global, yaitu 2,26 kali.

Apa sih yang menyebabkan kita suka ngemil?

Kebiasaan ngemil kita yang tergolong luar biasa ini disebabkan oleh dua faktor utama. Kedua faktor tersebut adalah faktor emosional dan fungsional. Berikut rinciannya.

1. Faktor emosional

Faktor emosional yang dimaksud di sini adalah faktor mood. Jadi kebiasaan ngemil yang kita lakukan didasarkan pada bagaimana suasana hati kita pada saat itu.

Enam dari tujuh penyebab utama orang Indonesia ngemil merupakan faktor emosional, menurut studi Mondelez International. Pelaku ngemil umumnya ingin menenangkan diri dan beristirahat untuk memperbaiki suasana hati.

Stres merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh terhadap kebiasaan ngemil. Saat kita stres, kita menempatkan diri dalam kondisi "fight or flight", melawan atau melarikan diri dari masalah. Karena manusia cenderung memilih solusi yang paling mudah, melarikan diri lebih sering dilakukan.

Ngemil saat stres merupakan salah satu bentuk perlawanan diri terhadap stres. Ngemil makanan enak dapat memicu produksi serotonin, hormon yang memberikan perasaan nyaman. Hal ini dapat memperbaiki suasana hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline