Era digital memudahkan banyak aspek kehidupan, termasuk belanja.
Jika dulu kita harus repot-repot pergi ke toko untuk membeli barang, sekarang tinggal klik pesanan dengan mudah sampai ke tangan.
Kita tinggal tunggu penjual menyiapkan barang, dilanjutkan kurir yang siap mengantarkan kemana pun alamat tujuannya. Makanan, produk kecantikan, hingga perabot rumah tangga akan sampai dengan segera
Pembeli pun tidak lagi dibatasi keterbatasan pilihan merek, tipe barang, dan tempat. Barang dari luar kota bahkan luar negeri sekali pun tidak sulit didapatkan.
Meski sangat membantu, nyatanya belanja online punya sisi gelapnya sendiri. Transaksi serba online tanpa tatap muka memungkinkan lahirnya perilaku buruk penjual yang tidak memperhatikan kepuasan konsumen.
Kita kerap mendengar kasus datangnya barang yang ternyata tidak sesuai dengan pesanan, entah berbeda jumlah, warna, maupun ukuran. Ada juga toko online penipu yang terlihat meyakinkan secara visual, padahal cuma ingin menggondol uang korbannya.
Sebagai konsumen tentunya kita diperbolehkan meminta pertanggungjawaban penjual. Kita dapat mengajukan komplain terkait transaksi yang telah disepakati.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan saat komplain dalam kegiatan belanja online.
1. Woles, jangan emosi
Sudah pesan, transfer sejumlah uang, barang yang datang malah lain dengan yang diharapkan. Dalam kasus lain barang sampai jauh lebih lama dari perkiraan. Sebagai konsumen kita pasti kecewa, tak jarang berujung marah.
Tidak seperti belanja langsung, belanja online memiliki tata cara penyampaian keluhan yang jauh berbeda. Pembeli cukup sulit mengajukan komplain kepada penjual yang terpisah jarak.
Kondisi tersebut harus tetap membuat kita berkepala dingin. Jangan sampai kekecewaan kita luapkan ke pihak lain yang tidak berhubungan, kurir misalnya.