Lihat ke Halaman Asli

Cara Meminta Lebih dan Mendapatkannya: Seni Negosiasi dengan Alex Carter

Diperbarui: 7 September 2024   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ideogram.ai

Pernahkah Anda mendengar ungkapan "Siapa yang malu bertanya, sesat di jalan?" Kalimat sederhana ini sebenarnya mengandung makna yang sangat mendalam, terutama ketika kita bicara tentang meminta lebih---entah itu gaji, kesempatan, waktu, atau bahkan kejelasan dalam hubungan. 

Dalam bukunya "How to Ask for More --- and Get It," Alex Carter mengajak kita untuk melihat lebih dekat pada seni negosiasi. Ia menyajikan strategi untuk meminta dengan percaya diri dan efektif, tak peduli konteksnya---baik di rumah, di sekolah, maupun di tempat kerja.

Mengapa Kita Harus Belajar Meminta Lebih?

Banyak orang merasa canggung atau takut untuk meminta lebih. Mungkin ada kekhawatiran akan dianggap serakah, egois, atau bahkan terlalu menuntut. Tapi, menurut Carter, masalah sebenarnya bukan terletak pada meminta itu sendiri, melainkan bagaimana kita meminta. Meminta bukanlah tanda kelemahan atau ketidaktahuan; sebaliknya, itu adalah cara untuk mengadvokasi diri kita sendiri dan menunjukkan bahwa kita memahami nilai yang kita miliki.

Carter menjelaskan bahwa meminta lebih bisa membantu kita mencapai potensi penuh kita. Bayangkan saja jika kita selalu menerima apa yang diberikan kepada kita tanpa pernah bertanya atau meminta penjelasan lebih lanjut---kita mungkin akan terjebak dalam keadaan stagnan, tidak pernah benar-benar maju atau berkembang. Di sini, penting untuk menekankan bahwa meminta lebih tidak harus berarti mengambil dari orang lain, tetapi bisa berarti menciptakan lebih banyak kesempatan untuk semua pihak.

Pahami Kebutuhan dan Tujuan Anda Terlebih Dahulu

Salah satu poin penting yang Carter tekankan adalah memahami kebutuhan dan tujuan kita sebelum membuat permintaan. Terlalu sering, orang membuat permintaan tanpa benar-benar memahami apa yang mereka inginkan atau butuhkan. Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin meminta kenaikan gaji tanpa benar-benar memahami mengapa mereka layak untuk itu atau tanpa memperhitungkan apakah kenaikan tersebut sesuai dengan standar industri.

Dalam hal ini, Carter menyarankan kita untuk meluangkan waktu untuk memikirkan apa yang kita inginkan dan mengapa kita menginginkannya. Apakah kita mencari pengakuan atas kontribusi kita, peluang untuk belajar dan berkembang, atau kondisi kerja yang lebih baik? Dengan memiliki pemahaman yang jelas tentang kebutuhan dan tujuan kita, kita dapat membuat permintaan yang lebih spesifik dan relevan, yang pada akhirnya lebih mungkin untuk disetujui.

Dengarkan dengan Aktif untuk Membangun Hubungan

Selain memahami diri sendiri, Carter juga menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif. Mendengarkan dengan baik bukan hanya tentang mendengarkan kata-kata yang diucapkan orang lain, tetapi juga memahami perasaan, kekhawatiran, dan kebutuhan mereka. Dalam konteks negosiasi, ini berarti kita harus benar-benar hadir dalam percakapan, menunjukkan empati, dan memastikan bahwa kita mengerti sudut pandang lawan bicara kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline