Lihat ke Halaman Asli

Cara Merawat Kesehatan Otak: Tips dari Dr. Daniel Amen

Diperbarui: 2 Agustus 2024   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ideogram.ai

Dr. Daniel Amen, seorang psikiater selebriti, pakar kesehatan otak, dan penulis buku terlaris New York Times sebanyak 12 kali, punya misi besar: mengakhiri penyakit mental dengan menciptakan solusi kesehatan otak. Dalam artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang kesehatan otak, demensia, Alzheimer, dan ADHD. Mari kita jelajahi bersama cara menjaga otak kita tetap sehat dan mencegah penyakit mental yang mungkin mengintai di masa depan.

Sebagai psikiater, Dr. Amen memiliki pandangan yang menarik tentang bagaimana kita dapat merawat otak kita. Dia mengungkapkan bahwa kita tidak terjebak dengan otak yang kita miliki sejak lahir. Sebaliknya, kita bisa membuatnya lebih baik dengan cara yang benar. Dr. Amen berbagi pengalaman pribadinya tentang bagaimana dia mulai tertarik pada kesehatan otak ketika dia masih seorang mahasiswa kedokteran. Kisahnya dimulai dengan tragedi pribadi, ketika istrinya mencoba bunuh diri dan ia menyadari betapa pentingnya kesehatan mental.

Sebagai seorang psikiater, Dr. Amen menyadari bahwa psikiater adalah satu-satunya dokter yang jarang memeriksa organ yang mereka rawat. Hal ini membawanya untuk menggunakan teknologi pencitraan otak yang disebut SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography), yang membantu melihat aliran darah dan aktivitas di otak. Menurutnya, pemindaian otak bisa menunjukkan area otak yang sehat, terlalu aktif, atau kurang aktif. Dengan teknologi ini, Dr. Amen dapat membantu pasiennya meningkatkan kesehatan otak mereka.

Salah satu kisah menarik yang dibagikan oleh Dr. Amen adalah tentang seorang anak yang memiliki perilaku agresif dan depresi. Setelah pemindaian otak, ditemukan bahwa anak tersebut memiliki kista di lobus temporal kirinya. Setelah operasi untuk mengangkat kista tersebut, perilaku anak tersebut membaik secara drastis. Ini menunjukkan betapa pentingnya melihat otak untuk memahami masalah kesehatan mental.

Dr. Amen juga menyoroti pentingnya mencegah atau mengobati 11 faktor risiko utama yang dapat mencuri pikiran kita, termasuk trauma kepala, obat-obatan, alkohol, dan tidur yang buruk. Dia menekankan bahwa kesehatan otak bukan hanya tentang mengobati penyakit, tetapi juga tentang mencegahnya dengan cara hidup yang sehat.

Salah satu cara untuk menjaga otak tetap sehat adalah dengan berolahraga. Menurut Dr. Amen, olahraga meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu menjaga kesehatan mental. Selain itu, diet yang sehat juga sangat penting. Dr. Amen merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan omega-3, seperti ikan, karena nutrisi ini dapat membantu mengurangi peradangan di otak.

Dr. Amen juga mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dengan cara yang positif. Misalnya, menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, serta menjaga kebiasaan tidur yang baik. Dia juga menekankan pentingnya menghindari stres dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita.

Dalam hal ini, Dr. Amen juga berbagi tentang pengalaman pribadinya sebagai orang tua. Dia menceritakan bagaimana dia dan istrinya menggunakan pendekatan yang disebut "cinta dan logika" dalam membesarkan anak-anak mereka. Pendekatan ini menekankan pentingnya membiarkan anak-anak menyelesaikan masalah mereka sendiri dan belajar dari konsekuensi tindakan mereka. Misalnya, jika seorang anak lupa membawa pekerjaan rumahnya, biarkan dia menghadapi konsekuensinya di sekolah. Ini membantu anak belajar tanggung jawab dan kemandirian.

Selain itu, Dr. Amen juga berbicara tentang pentingnya mendengarkan anak-anak dan memberi mereka waktu khusus setiap hari. Dengan cara ini, orang tua dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka dan membantu mereka merasa didengar dan dihargai.

Bagi mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental, Dr. Amen merekomendasikan untuk mencari bantuan profesional dan melakukan pemindaian otak untuk memahami apa yang terjadi di dalam otak mereka. Dia juga menyarankan untuk menggunakan terapi yang efektif, seperti EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) untuk trauma, dan terapi dinamis jangka pendek intensif (ISTDP) untuk masalah keterikatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline