Lihat ke Halaman Asli

Denik HarumPuspitasari

Jurusan Kimia Undiksha

PLP II Berbasis THK di SMA Negeri 1 Seririt

Diperbarui: 9 Oktober 2022   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universitas Pendidikan Ganesha sebagai salah satu perguruan tinggi yang mencetak tenaga pendidik professional merealisasikan suatu program dengan membentuk Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) yang merancang Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) bagi mahasiswa secara terpadu meliputi PLP I dan PLP II. Secara umum, tujuan dari pelaksanaan PLP II berbasis Tri Hita Karana adalah untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam sitauasi nyata dalam kegiatan mengajar maupun tugas-tugas lainnya, sehingga dapat menjadi modal dasar dalam mengembangkan profesionalitas sebagai seorang guru kelak di sekolah tempat tugasnya dengan mengimplementasikan nilai-nilai Tri Hita Karana.

Pihak LPPPM memberikan kebijakan kepada seluruh mahasiswa peserta PLP II untuk memilih sendiri sekolah mitra yang akan dijadikan tempat melaksanakan program PLP II dengan mempertimbangkan jarak sekolah dan tempat tinggal serta akses yang dimiliki mahasiswa. Penulis memilih sekolah praktik di SMA Negeri 1 Seririt yang dilaksanakan kurang lebih selama 8 (delapan) minggu.

Penjajakan ke Sekolah

Sebelum rangkaian kegiatan resmi PLP II berbasis THK semester ganjil 2022/2023 dilaksanakan, penulis beserta rekan-rekan PLP II melakukan penjajakan ke sekolah pilihan dengan membawa surat permohonan izin untuk melaksanakan PLP II di sekolah mitra. Sekolah mitra yang menjadi pilihan penulis adalah SMA Negeri 1 Seririt. Setelah permohonan izin untuk melaksanakan kegiatan PLP II berbasis THK mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah SMA Negeri 1 Seririt, kemudian dilanjutkan dengan pengurusan berkas-berkas yang diperlukan seperti surat permohonan untuk pembagian guru pamong kepada kepala sekolah.

Kegiatan Observasi dan Orientasi

Kegiatan PLP II ini dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu observasi; kegiatan mengajar maupun nonmengajar; dan penyusunan atau pembuatan laporan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis pada minggu pertama, yaitu pada rentang tanggal 16 – 20 Agustus 2022, diperoleh berbagai informasi melalui pengamatan fisik maupun non fisik sekolah; pemberian arahan dari pihak sekolah mitra; pembagian dan pengenalan kepada guru pamong; penginputan data-data guru pamong pada sistem; penyusunan program kerja PLP II berbasis THK; membimbingkan program kerja bersama guru pamong dan dosen pembimbing; mendiskusikan kegiatan pembelajaran bersama guru pamong; mengamati aktivitas THK yang dilakukan di sekolah. Selain itu, mengamati proses pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru pamong dan wawancara terkait metode ataupun strategi yang digunakan dalam pembelajaran.

Pada hari Selasa, 16 Agustus 2022, dilaksanakan penerjunan mahasiswa PLP II di sekolah pilihan dengan melaksanakan pertemuan dengan Kepala Sekolah dan juga Wakasek Akademik di ruang kegiatan guru. Pertemuan tersebut diadakan untuk memberi arahan kepada penulis dan mahasiswa PLP II lainnya mengenai kebiasaan atau aturan-aturan yang ada di SMA Negeri 1 Seririt. Selanjutnya kepala sekolah membagikan nama-nama guru pamong sesuai dengan mata pelajaran yang akan diampu oleh mahasiswa PLP II. Guru pamong yang akan membimbing penulis sampai akhir kegiatan PLP II adalah Putu Mas Prapta, S.Pd yang merupakan guru kimia di SMA Negeri 1 Seririt. Setelah berkoordinasi dengan guru pamong, penulis sebagai mahasiswa praktikan diberikan hak untuk memilih kelas yang akan diampunya nanti dengan saling berkoordinasi antar mahasiswa praktikan dibawah guru pamong yang sama. Dari hasil koordinasi dengan mahasiswa praktikan lainnya, penulis mendapatkan tugas untuk mengajar di kelas XI MIA 3 dan XI BABUD 1. Pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022 dilaksanakan bimbingan program kerja untuk 2 bulan ke depan bersama guru pamong dan dosen pembimbing. Pada masa observasi dan orientasi ini penulis mulai berlatih membuat persiapan mengajar seperti RPP. Selain itu, penulis juga telah melaksanakan latihan mengajar terbimbing. Jadi, mengajar terbimbing dilaksanakan lebih awal atas permintaan dari guru pamong.

Kegiatan Pelatihan Mengajar

Tahap kegiatan mengajar dilaksankan dalam 3 kegiatan yaitu mengajar terbimbing, mengajar bertim dan mengajar mandiri yang dilaksanakan mulai dari tanggal 22 Agustus hingga 1 Oktober 2022. Namun, untuk kegiatan mengajar terbimbing dilaksanakan sudah mulai dari saat masa observasi dan orientasi. Pada kegiatan pelatihan mengajar terbimbing, guru pamong akan menuntun dan membimbing penulis bagaimana sistem yang digunakan saat pelaksanaan pembelajaran terkait materi, bentuk RPP yang digunakan, pemberian soal ulangan maupun tugas-tugas yang akan diberikan kepada peserta didik agar tidak membebankan peserta didik. Kegiatan latihan mengajar mandiri dan team teaching selanjutnya dilaksanakan di minggu berikutnya mulai dari tanggal 22 Agustus hingga 1 Oktober 2022.

Pada kegiatan mengajar mandiri, penulis diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan mengajar secara mandiri di kelas yang diampu. Latihan kegiatan mengajar mandiri dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang sebelumnya telah didiskusikan sehingga dapat menjadi acuan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sistem pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan pemberian materi sesuai buku yang digunakan pada sekolah tersebut atau modul karena beberapa kelas belum mendapatkan buku kimia yang sesuai. Selanjutnya juga dilakukan pemberian tugas sebagai latihan soal terkait materi yang diajarkan. Model pembelajaran yang digunakan oleh penulis yaitu model discovery learning dengan pendekatan saintifik. Materi yang diberikan adalah Termokimia.

Kegiatan Non-Mengajar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline