Zaman sekarang mengkonsumsi alkohol terutama dalam jenis minuman bukanlah suatu hal yang asing lagi di masyarakat luas. Bahkan banyak kalangan yang belum cukup umur telah mencoba minuman-minuman yang mengandung alkohol. Alkohol yang dikonsumsi ini umumnya dalam bentuk etil alkohol atau etanol.
Definisi minuman beralkohol menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 71/MInd/PER/7/2012 tentang pengendalian dan pengawasan industri minuman beralkohol merupakan minuman yang berasal dari bahan pertanian yang diproses melalui fermentasi yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH). Rasa sepat atau pahit dari minuman beralkohol tersebut berasal dari etanol yang dihasilkan. Etanol yang terkandung dalam minuman tersebut dapat dikonsumsi karena berasal dari proses fermentasi atau penguraian karbohidrat dalam hal ini adalah glukosa menjadi atau menghasilkan alkohol (etanol) dan CO2 yang dibantu oleh suatu mikroorganisme dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2
Minuman beralkohol dengan fermentasi ini dapat berasal dari bahan baku pati atau karbohidrat seperti beras, ketan, tape, singkong. Selain itu, dapat juga berasal dari sari buah-buahan. Salah satu sari buah yang umum atau sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman beralkohol adalah anggur. Minuman beralkohol dengan bahan dasar anggur ini oleh masyarakat sering disebut atau dikenal dengan nama wine. Namun, pada dasarnya wine tidaklah selalu berasal dari anggur.
Di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) data konsumsi alkohol oleh penduduk mulai dari usia 15 tahun ke atas yaitu sebesar 0,36 liter perkapita pada tahun 2021 yang mana hal tersebut menunjukkan ketertarikan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol telah terjadi dari usia yang belum seharusnya atau dibawah umur legal. Selain beer, salah satu minuman beralkohol yang banyak beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat umum adalah wine. Masyarakat pada umumnya menyebut minuman alkohol yang berasal dari fermentasi sari buah anggur adalah wine. Memang dalam bahasa inggris lumrahnya disebut dengan nama wine untuk minuman beralkohol hasil fermentasi buah anggur tetapi terdapat sedikit kekeliruan untuk di Indonesia bahwa minuman beralkohol dengan nama wine tidak hanya dapat berasal dari bahan dasar buah wine saja.
Lalu apa yang disebut dengan minuman anggur?
Minuman anggur di kalangan masyarakat biasanya hanya diidentikan atau dikenal dengan minuman bernama 'Amer'. Amer ini secara spesifik kepanjangan dari anggur merah. Hal ini menunjukkan bahwa minuman anggur merah di Indonesia lebih cenderung digemari. Padahal nyatanya minuman anggur ini tidak hanya berasal dari anggur merah saja yang biasa dikonsumsi masyarakat. Tidaklah sepenuhnya salah apabila menyebut minuman beralkohol hasil fermentasi dari buah anggur sebagai wine tetapi terdapat sedikit kekeliruan jika di Indonesia. Selain itu, di beberapa sumber dengan bahasa Indonesia bahkan juga ada yang menyebutkan minuman anggur sebagai minuman beralkhol yang terbuat dari fermentasi anggur atau buah-buahan lainnya.
Bukankah bernama minuman anggur? Lalu mengapa dapat terbuat dari buah-buahan lainnya?
Berdasarkan hal di atas, terlihat bahwa banyak kalangan masyrakat yang mengalami kekeliruan dalam mendefinisikan minuman beralkohol yang sangat sering ditemui di masyarakat umum yaitu antara wine dengan anggur. Maka dari itu, sesungguhnya antara minuman anggur dengan wine adalah mirip atau serupa tetapi terdapat sedikit perbedaan terutama dari bahan dasar pembuatannya. Mari simak selengkapnya sebagai berikut.
Di Indonesia, buah anggur merupakan salh satu buah yang banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan yang mana buah ini biasanya dikonsumsi langsung ataupun dibuat menjadi beberapa olahan yang nikmat. Anggur memiliki kandungan-kandungan senyawa yang menguntungkan atau bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Salah satu kandungan yang cukup banyak terkandung dalam buah anggur adalah fitokimia golongan polifenol. Polifenol yang terkandung dalam buah anggur biasanya yaitu tannin, resveratrol, golongan flavonoid (katekin), dan proanthocyanidhin. Selain itu dalam buah anggur juga mengandung asam lemak seperti oleanolis aldehid dan oleanolic acid yang mana senyawa ini berfungsi dalam menghambat proses pembentukan plak dalam proses glukolisasi pada buah anggur sehingga hal tersebut dapat menyebabkan buah anggur dapat bertindak sebagai antibakteri alternatif dalam pencegahan karies. Mekanisme buah anggur yang bertindak sebagai antibakteri adalah dengan menghambat dinding asam nukleat, dinding sel dan sintesis protein dari bakteri. Selain itu, sel mikroba yang permeabel dari membran plasma dapat dirusak yang mana menyebabkan kebocoran pada substansi intraseluler.
Oleh karena itu, anggur memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Manfaat dari buah anggur ini didapat tidak hanya melalui konsumsi langsung buahnya tetapi juga melalui olahan buah anggur lainnya. Hal tersebut karena melalui pengolahan lebih lanjut dapat memberi manfaat lainnya selain manfaat alami yang didapat dari buah anggur utuh tanpa pengolahan apapun. Salah satu olahan yang biasanya dilakukan pada buah anggur adalah fermentasi.