Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Menjadi Tulang Punggung Tak Selamanya Dihargai, Sepenggal Kisah dari Film "Home Sweet Loan"

Diperbarui: 10 Oktober 2024   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaluna, si bungsu dari tiga bersaudara. Satu kakak laki-laki satu lagi kakak perempuan. Kedua kakaknya sudah menikah dan memiliki anak. Namun karena satu dan lain hal kedua kakaknya masih tetap tinggal di rumah orang tua mereka.

Jadilah rumah sederhana warisan keluarga tersebut ketambahan anggota baru. Kakak ipar dan keponakan yang masih kecil-kecil. Ayah mereka seorang pensiunan. Kaluna yang memenuhi kebutuhan mereka semua.

Kaluna pekerja kantoran yang berangkat pagi pulang malam. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ia berisitirahat setelah seharian penat bekerja, kini tak lagi nyaman. Bahkan ia harus terusir dari kamarnya sendiri, tidur ala kadarnya.

Kaluna pun bertekad ingin membeli rumah sendiri. Rumah impiannya. Dibantu oleh teman-teman kantornya Kaluna mulai hunting rumah impiannya. 

Namun pada saat ia berhasil menemukan rumah yang selama ini diimpi-impikan, masalah besar menghampiri keluarganya. Kaluna yang selama ini bertindak sebagai tulang punggung keluarga dituntut untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di sini konflik batin Kaluna.

Menonton film Home Sweet Loan seperti menyaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat diperkotaan. Hal tersebut bisa terjadi pada teman-teman kita. Bahkan bisa jadi diri kita sendiri yang mengalaminya. Menjadi tulang punggung keluarga tapi tak dihargai.

Film yang diangkat dari novel karya Almira Bastari dengan judul yang sama ini tayang perdana tanggal 26 September 2024. Disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie. Dibintangi oleh Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggriani, dan Aryo Wahab serta Rangga Riantiarno.

Suasana dalam keluarga Kaluna (dok. Denik)

Aryo Wahab yang berperan sebagai kakak dari Kaluna sangat apik memerankan tokoh  yang menyebalkan dan bikin susah keluarga. Statusnya sebagai kakak dijadikan dalih untuk menekan sang adik. Benar-benar sosok kakak yang biasa kita lihat di keseharian. 

Meski menjadi tulang punggung, Kaluna tidak dihargai sebagaimana seharusnya. Apalagi sebagai anak bungsu. Sang kakak kandung bisa berbuat seenaknya. Kakak ipar bisa seenaknya memfitnah. 

Film Home Sweet Loan sungguh mengaduk-aduk perasaan. Rasanya Kaluna itu ya kita. Kita yang sudah berbuat banyak untuk keluarga tapi tak dihargai. Justru dianggap biasa. Sudah seharusnya begitu. 

Jadi siapkan tisu sebanyak-banyaknya. Kalian yang bilang tidak pernah menangis kalau hanya menonton film, dijamin menitikkan air mata. Tak percaya? Silakan menonton film produksi Visinema Picture ini sebelum turun layar. Selamat menonton. (Denik)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline