Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Step by Step Kuliner Mie Gacoan

Diperbarui: 3 Agustus 2024   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerai Mie Gacoan di Jalan Panjang (dok. Denik)

Sebagai penyuka kuliner, pastinya penasaran dong manakala melihat restoran yang baru buka. Apalagi melihat antusias pengunjung yang rela antre di restoran tersebut. Kaki rasanya sudah gatal ingin segera melangkah ke sana juga. 

Untungnya saya orang yang malas antre. Jadilah keinginan hanya tinggal keinginan. Paling sekadar bergumam setiap kali melewati gerai restoran yang dimaksud.

"Kapan-kapan nyobain makan di situ yuk? Penasaran gue."

"Tapi lihat antreannya begitu sudah mules duluan perut gue," kata saya.

Itulah yang saya rasakan manakala melewati restoran Mie Gacoan. Sebuah waralaba restoran asal Indonesia yang didirikan awal tahun 2016 di Kota Malang. Kemudian berkembang hingga tersebar di seantero Nusantara. 

Setidaknya ada 4 gerai Mie Gacoan yang saya lewati saat beraktivitas ke Jakarta. Keempat gerai Mie Gacoan tersebut antrenya minta ampun. Selalu penuh dan panjang sampai ke jalan. Itulah ciri khas Mie Gacoan. 

Restoran yang menyajikan menu andalan berupa mie goreng pedas dengan level berbeda. Aneka camilan ringan dan minuman segar. Serta ciri ruangannya yang luas. Tempat yang asik untuk kongkow bareng teman.

Setelah sekian purnama hanya bisa bergumam, malam tadi Jumat, 2 Agustus 2024 akhirnya saya menjejakkan kaki juga di gerai Mie Gacoan. Gerai Mie Gacoan yang saya datangi letaknya di Jalan Panjang.

Segitunya sih? Iyalah, buat saya ini rekor terlama untuk bisa kulineran di sana. Bukan soal harga yang tak terjangkau sehingga mesti menunggu rezeki nomplok. Melainkan menunggu kondisinya cocok dengan keinginan hati. Tidak terlalu antre dan parkirannya mudah..

Saya sedang melintasi Jalan Panjang menuju arah Daan Mogot. Kok melihat gerai Mie Gacoan antreannya tidak panjang seperti biasa. Tanpa pikir panjang langsung saja saya arahkan stang motor ke sana. 

Antre di kasir (dok. Denik)

Setelah memarkir motor, saya langsung berdiri ikut antre yang hanya beberapa orang saja. Namanya baru pertama kali, saya tanya-tanya dong dengan pengunjung di depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline