Film horor begitu merajai perfilman Indonesia. Apa pun judulnya selama berbau horor sudah pasti diserbu penonton. Mungkin karena masyarakat kita masih percaya dengan hal-hal yang berbau supranatural.
Sebagai penikmat film, meski film horor bukan kategori yang saya sukai. Namun sesekali saya menyempatkan diri juga untuk menonton film horor. Sebagai bahan referensi biar tidak kudet. Tapi ya tetap tidak sembarang film horor ditonton.
Biasanya saya melihat pemainnya. Kemudian penghargaan yang didapatkan. Dua hal tersebut yang mendasari saya dalam menonton film horor. Seperti film Siksa Kubur yang dibintangi oleh Reza Rahadian, Christin Hakim dan sejumlah pemain senior lainnya.
Sementara untuk jenis film pendek, saya tertarik menonton film Payung Merah yang dibintangi oleh Rio Dewanto dan Atikah Hasiholan. Juga pemain teater senior Zubir Mustaqim.
Film pendek produksi tahun 2011 ini disutradarai oleh Andi Cung dan Edward Gunawan. Termasuk film lama sih. Namun tetap relevan sampai sekarang.
Film Payung Merah mengambil latar di dalam sebuah taxi. Karena menceritakan percakapan antara si sopir dengan penumpangnya yang kebetulan perempuan.
Perempuan yang mengenakan payung merah. Ia minta diantar ke daerah Bintaro. Percakapan sepanjang jalan tersebut yang kerap kita lihat atau malah kita sendiri mengalaminya.
Nah, percakapan antara keduanya yang terasa "dalam" maknanya. Bagaimana si sopir yang disuruh segera pulang dan membelikan sesuatu untuk sang istri. Agar tidak ada penyesalan di kemudian hari seperti yang dialami si penumpang perempuan.
Ia terlambat pulang hingga membuat sang ayah khawatir. Sampai sekarang. Artinya si ayah dengan sabar menunggu setiap hari. Sementara yang ditunggu mengalami kecelakaan sampai menewaskan si perempuan.
Jadi si sopir taxi ternyata membawa penumpang perempuan tak kasat mata. Ia sempat marah-marah karena si penumpang begitu tiba di tujuan hilang begitu saja. Ayah si penumpang yang keluar dan menjelaskan semuanya.
Film berdurasi 9 menit ini mampu menarik perhatian sutradara Hollywood Olive Stone yang menjadi juri pada Asia Short Film Award 2011 di Singapura. Sehingga film Payung Merah dinobatkan sebagai film pendek terbaik mengalahkan 20 finalis.