Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Jangan Tunggu Kaya Untuk Sedekah, Sederhana Tak Apa yang Penting Berkah

Diperbarui: 18 Maret 2024   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedekah. Memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain yang membutuhkan. Tanpa mengharap imbalan, pamrih, atau indikasi tertentu. Benar-benar ikhlas memberikan sesuatu tersebut kepada orang lain.

Pemberian tersebut bisa berupa makanan, pakaian, atau uang. Bahkan ada yang berupa harta benda. Seperti memberi ponsel kepada asisten rumah tangga demi melihat ponselnya rusak. Tanpa dihitung hutang atau kredit. Jadi benar-benar ikhlas memberikannya.

"Memang ada yang seperti itu?"

Ada. Jangankan ponsel. Yang memberi kendaraan bermotor atau rumah juga ada.

"Yah, itu sih sekelas sultan sedekahnya macam begitu. Yang istilah kata uangnya tuh enggak ada serinya."

"Kalau rumah saja masih kontrak. Gaji sebulan habis dalam sekejap. Apa yang mau disedekahkan? Ibaratnya nih, buat sendiri saja kurang. Masa bagi-bagi buat orang lain."

Oh, jangan salah. Secara teori manusia memang benar pendapat tersebut. Dihitung dengan logika ya memang benar-benar kurang. Namun bukan berarti jadi enggan untuk bersedekah. 

Sedekah itu untuk tabungan kita di akhirat. Sedekah membuat harta kita berkah. Sedekah bisa menjaga kita dari bahaya. 

Mengingat betapa sedekah membawa banyak keberkahan dalam hidup kita. Maka jangan ada alasan untuk tidak bersedekah.

Jangan tunggu kaya untuk bersedekah. Jangan tunggu ada untuk sedekah. Yang sederhana saja yang penting berkah. Contohnya, berbagi sebotol minuman dan sebungkus makanan. 

Kelihatannya tak berharga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline